Jangan Sedih Saat Upaya Bonding dengan Si Kecil Tak Berjalan Mulus, Lakukan Cara Berikut Ini untuk Mengatasinya

By Nita Febriani, Kamis, 7 November 2019 | 15:47 WIB
Mengatasi hambatan bonding bersama Si Kecil (jcomp)

Nakita.id - Usai melahirkan Moms diharapkan bisa menghabiskan 24 jam selalu berada di dekat Si Kecil.

Kalau perlu, Moms harus perbanyak interaksi skin-to-skin dengan Si Kecil untuk membangun bonding.

Meski kedengarannya sederhana dan mudah dilakukan namun nyatanya, hal ini tidak selalu mudah lho, Moms.

Baca Juga: Banyak Pilihan Kegiatan Untuk Pererat Bonding Moms dan Si Kecil, Lakukan Hal ni!

Beberapa Moms mungkin menemukan kesulitan dan merasa ada saja hambatan yang menghalangi untuk menjalin bonding dengan Si Kecil.

Jika Moms merasakan hal sama, jangan bersedih. Selalu ada cara kok untuk memperbaikinya.

Berikut ini adalah hambatan yang biasa ditemui Moms saat hendak bonding dengan Si Kecil dan cara mengatasinya. Apa saja?

 

Baca Juga: Sederet Kelebihan USG 4 Dimensi, Diagnosa Lebih Cepat hingga Ciptakan Bonding dengan Janin Dalam Kandungan

1. Hambatan Psikologis

Faktor psikologis ini biasa disebut dengan baby blues.

Gejalanya antara lain suasana hati yang berubah-ubah (satu menit bahagia, menit berikutnya menangis), merasa cemas, gelisah, sulit konsentrasi, sulit tidur, dan menurunnya nafsu makan.

Biasanya, gejala ini muncul di hari ke-3 atau ke-4 setelah bayi lahir dan dapat berlangsung beberapa hari.

Baby blues dianggap normal dan biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari, sehingga tak perlu ditangani secara medis.

Baca Juga: Selain Menciptakan Bonding, Ini 5 Manfaat Travelling Bersama Si Kecil

Meskipun begitu, Moms tetap perlu dukungan emosional dari orang-orang terdekat dan konsultasi psikologis dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan kondisinya.

Pasalnya, baby blues bisa berkembang menjadi postpartum depression dengan gejala: merasa sedih, sering menangis, gelisah, mudah marah atau cemas, hilang minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kurang energi/motivasi/kesenangan dalam hidup, sulit tidur, menurunnya nafsu makan, merasa tidak berharga, putus asa, merasa bersalah, berat badan menurun, dan lain-lain. 

Postpartum depression dapat dimulai kapan saja dalam tahun pertama setelah melahirkan.

Karena gejalanya bisa bertahan lebih lama dan lebih parah, maka dibutuhkan pengobatan, selain dukungan dan konseling untuk membantu pemulihan.

Baca Juga: Selain Menjalin Bonding, Ini Pentingnya Ajak Si Kecil Renang Sejak Dini

Selain itu, ada juga gejala yang lebih berat, tapi untungnya jarang terjadi, yaitu postpartum psychosis.

Ini adalah penyakit yang sangat serius dan mencakup semua gejala postpartum depression serta memiliki pikiran menyakiti diri sendiri, menyakiti bayi, dan tidak memiliki minat pada bayi.

Postpartum psychosis juga membutuhkan pengobatan dari psikiater.

Baca Juga: Bangun Bonding dengan Si Kecil Sejak dalam Kandungan, Lakukan Hal Ini Moms!

2. Hambatan Fisik

Contoh, Moms sakit, kelelahan, dan lainnya.

Tentunya hal ini harus diatasi. Bila ibu merasa lelah, cobalah minta pasangan untuk membantu tugas-tugas sehari-hari.

Bisa juga meminta bantuan orang lain untuk membereskan tugas-tugas rumah tangga maupun tugas lainnya.

Bila sakit, segera atasi penyakitnya dengan berobat ke dokter.

Baca Juga: Meski Sibuk Kerja, Dads Bisa Bonding dengan Si Kecil Melalui Cara Ini

3. Faktor Bayi

Misal, bayi sakit sehingga harus dirawat selama beberapa minggu sebelum diperbolehkan pulang.

Bisa juga bayi yang langsung diambil dari ibunya setelah bayi lahir karena kepentingan prosedur medis.

Bila ini terjadi, Moms harus berpikir positif sambil terus memantau kondisi bayinya.

Jangan ragu meminta seseorang yang dapat dipercaya untuk mendengarkan curhat Moms.

Baca Juga: Ini 4 Fakta Menarik Tentang Janin yang Bisa Memperkuat Bonding Moms!

Setelah bayi keluar dari rumah sakit, segera lakukan bonding dengan bayi.

Atasi Segera

Secara umum, semua hambatan di atas tak dapat diatasi oleh Moms sendiri, tapi setidaknya Moms masih dapat melakukan upaya penanggulangan agar perbaikan lebih cepat terjadi.

Caranya, jangan sungkan meminta bantuan profesional untuk mendapatkan saran, bimbingan, dan pengobatan yang tepat, entah psikolog, psikiater, dan lainnya.

Baca Juga: Olahraga Pagi Bersama Si Kecil Usai Melahirkan, Bonding Sekaligus Bakar Kalori!

Selain itu, agar beban di pundak semakin ringan, cobalah terlibat dalam komunitas yang dapat memberikan dukungan sosial.

Siapa tahu mereka juga dapat memberikan saran tentang gangguan yang dialami, baik Moms maupun bayi. Jujurlah pada diri sendiri, Moms memerlukan bantuan.    

Terakhir, melakukan bonding atau menjaga kelekatan dengan Si Kecil tidak berarti secara terus-menerus Moms harus bersama bayi.

Moms juga perlu waktu sendiri untuk menyenangkan diri sendiri. Lakukan hobi seperti biasanya seperti membaca buku, mendengarkan musik, meditasi, dan lainnya. 

Baca Juga: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Membangun Bonding dengan Bayi Membutuhkan Waktu 5 Bulan!