Nakita.id - #WelcomeMyLovelyBaby, kehadiran bayi di dunia tak hanya menjadi momen yang membahagiakan, tetapi tanggung jawab besar sudah menanti di bahu pasangan yang sudah resmi menyandang status sebagai orangtua.
Tak hanya menjadi gerbang utama mempelajari kehidupan, akan lebih baik orangtua bisa menjadi panutan sekaligus teman yang baik untuk anak.
Disinilah diperlukan bonding, di mana didalamnya interaksi dan komunikasi sudah seharusnya terjalin dengan baik agar terbentuk ikatan yang erat antara orangtua dan anak.
Berhubung tak ada sekolah untuk belajar menjadi orangtua, ada saja hal yang menghambat jalinan bonding yang mulus dengan anak.
Salah satunya, perbedaan zaman yang semakin jauh antara anak dengan orangtua dahulu di mana pola pikir dan lingkup pergaulan sudah jauh berbeda.
Jika tidak disiasati dengan baik, hal ini bisa menjadi jurang pemisah antara relasi anak dan orangtua.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Jangan Sepelekan, Ini Dampak Psikologis Si Kecil Jika Bonding Tak Terjalin Baik
"Disinilah peran orangtua untuk belajar, memperluas wawasan sehingga bisa mendidik anak dengan pola asuh yang tepat. Sesuaikan pola asuh dengan zaman si anak itu penting," ungkap Monica Sulistyawati, psikolog klinis anak Personal Growth saat diwawancarai Nakita.id pada Kamis, (25/10).
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR