#LovingNotLabelling: Masih Sulit Dilakukan, Ini Cara Belajar Tak Lagi Memberi Label pada Anak

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 10 November 2019 | 12:45 WIB
#LovingNotLabelling: cara menghindari memberi label pada anak (Freepik.com/peoplecreations)

Nakita.id - Secara tak sadar, orangtua kerap melabel anak-anak mereka sedari kecil.

Terkadang sebuah label diberikan untuk memotivasi anak, atau justru bisa sebaliknya yakni untuk memperlihatkan kesalahan dan juga perilaku anak yang kurang disukai orangtua.

Meskipun kadang pelabelan diperlukan, tetapi ada cara yang sangat efektif untuk mengungkapkan berbagai gagasan dari orangtua pada anaknya tanpa harus melabel anak, meskipun dalam hal yang positif.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Berbagai Bahaya Melabel Anak, Salah Satunya Membuat Anak Tak Memiliki Bakat

Mengapa?

Sebuah label diberikan pada anak selalu memiliki efek positif dan negatif.

Banyak manusia yang tidak sadar bila memberi label yang berlebihan justru berpengaruh negatif terhadap bagaimana anak itu hidup dan berkembang.

Baca Juga : Hanya dengan #5MenitAja Menurunkan Berat Badan dan Buat Tubuh Lebih Bugar

Memberi label pada anak sama halnya dengan dua sisi uang logam yang menjadi perdebatan.

Melansir dari MummyPages.ie, berikut efek positif dan negatif dari memberi label pada anak.

Efek positif

1. Memberi label pada anak dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengenal dirinya.

2. Dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan pola asuh dah kehidupan anak.

Baca Juga : Lapar Saat Tengah Malam? Ini 7 Jenis Makanan yang Aman Dikonsumsi Tanpa Bikin Melar

3. Membuat anak mengerti kekurangan dan kelebihan dirinya.

4. Anak mampu mengenali dirinya dan bagaimana ia hendaknya berperilaku.

Efek negatif

1. Meskipun dapat dijadikan sebagai motivasi diri, pelabelan bisa berpengaruh bagi bagaimana orang lain memperlakuakn Si Kecil.

Baca Juga : Dilahirkan Lewat Operasi Caesar, Ini Potret Cantik Anak Raisa dan Hamish Daud

2. Ketika anak mendapat lebel negatif, harapan orang-orang terhadap anak akan turun sehingga anak merasa pesimis dan tidak mau menerima peluang dan risikonya.

3. Setelah Si Kecil merasa memiliki label, ia merasa sulit menghilangkan label tersebut, bahkan banyak kasus anak-anak salah diberi label.

4. Memberi label anak akan berdampak besar pada harga diri karena saat ia merasa sering diberi label, akhirnya mereka mulai memercayai bahwa jati dirinya memang seperti itu adanya.

5. Memberi label pada anak-anak juga dapat memengaruhi cara teman-teman mereka melihat dan memperlakukan mereka.

Baca Juga : Resmi Jadi Orang Tua, Putri Pertama Raisa dan Hamish Daud Diberi Nama Zalina Raine Wyllie

Tetapi Moms tak perlu khawatir, Moms bisa mulai mengurangi memberi label dengan cara menghindari label yang tidak perlu. Bagaimana caranya?

Cara menghindari memberi label pada anak

1. Ketahuilah bahwa Si Kecil baru akan memulai perjalanan hidupnya. Jangan memagari anak-anak untuk berperilaku.

Hingga remaja nanti, anak-anak akan terus belajar dan berkembang, sehingga biarkan anak berperilaku sebagaimana mestinya di usianya saat ini.

Baca Juga : Rutin Jalan Kaki, Wanita Ini Turunkan Berat Badan Hingga 18 Kilogram!

Orangtua hanya wajib memberi dukungan moral dan mendukung kondisi mereka dengan cara tepat.

Bimbing dan ajarkan anak belajar serta tumbuh secara positif baik di lingkungan keluarga maupun sosial untuk menambah pengalaman mereka.

2. Identifikasi dan buat referensi perilaku anak jika diperlukan.

Untuk mengganti pemberian label, Moms bisa memberi kata motivasi.

Contohnya bila terbiasa memberi label, "Kamu bekerja terlalu keras dan sudah melakukannya dengan baik," bisa diganti dengan, "Kamu pasti bisa melakukannya lebih baik lagi".

Si Kecil perlu tahu bahwa dirinya tak perlu selalu menjadi terbaik, akan tetapi Si Kecil juga harus tahu bila dirinya mampu berproses secara baik dalam setiap fase kehidupannya.