Ini Perbedaan Santan Kelapa Kemasan dengan Tradisional, Dari Proses UHT hingga Tanpa Pengawet

By Cecilia Ardisty, Kamis, 14 November 2019 | 18:27 WIB
Ilustrasi santan kelapa (freepik)

Nakita.id - Santan merupakan bagian penting dari kuliner Indonesia. 

Mulai dari gulai, lodeh, rendang, opor, kari, celimpungan, gudeg, cendol sampai kue-kue menggunakan santan.

Dahulu, tradisi orang Indonesia lebih mantap menggunakan santan dari kelapa yang diparut.

Baca Juga: Dukung Masyarakat Tingkatkan Skala Bisnis Kuliner Tanah Air, Festival Promo MaMiMuMeMo 2 Kembali Tawarkan Banyak Keuntungan

Setelah diparut, ampas kelapa tadi ditaruh di kantong plastik.

Tapi sadarkah Moms dalam menggunakan santan tradisional harus ada aspek yang diperhatikan, salah satunya aspek kebersihan.

Baca Juga: Tak Hanya Pertumbuhan Fisik, Perhatian Khusus Moms dan Dads Bisa Picu Tumbuh Kembang Mental Si Kecil Juga Lho

Di sisi lain, Moms harus memperhatikan juga proses penyimpanan santan tradisional.

Santan tradisional mudah basi, meskipun sudah dimasukkan ke dalam wadah plastik dan ditaruh di kulkas dua hari sudah basi.

Lantas apakah santan kemasan menjadi solusi untuk permasalahan ini?