"Santan kemasan dan tradisional sebenarnya punya sumber yang sama dari kelapa fresh. Yang membedakan adalah santan dalam kemasan diproses dalam UHT (Ultra High Temperature) dan juga menggunakan kemasan aseptik," jelas Panji Cakrasantana, Marketing Manager Tetra Pak Indonesia, Kamis (14/11/2019).
Panji menjelaskan, proses UHT adalah produk santan dipanaskan pada 140 derajat celcius selama 8-15 detik agar steril.
"Fungsinya adalah biar mikroorganismenya hilang tapi nutrisinya tetap terjaga," jelas Panji.
Bagi Moms yang khawatir santan kemasan mengandung pengawet, agaknya keliru sebab santan kemasan dari Tetra Pak Indonesia melalui proses UHT dan memakai kemasan aseptik.
"Produk yang sudah melalui proses UHT bertemu dengan kemasan aseptik yang sudah disterilkan dalam 1 lingkungan aseptik, itulah kenapa umur simpan produk kemasan aseptik panjang dan tidak perlu pengawet," tambahnya.
"Tahun 2016 keluar peraturan dari BPOM, terkait dengan steril komersial. Jadi kalau santan ini termasuk pangan steril komersial. Artinya, sudah ada tata aturan bagaimana suatu pangan steril komersial harus diproses. Jadi santan mengalami proses yang namanya sterilisasi," jelas Dr. -Ing. Azis Boing Sitanggang, STP, MSc, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor.
Dokter Aziz mengatakan, UHT lebih banyak dipilih untuk produk pangan steril komersial karena UHT kombinasi dari kombinasi temperatur dan waktu pemanasan.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR