Dilanda Kekeringan dan Krisis Air Bersih, BMKG Bagikan Kabar Buruk, "Akhir November ini Belum Masuk Musim Hujan!"

By Saeful Imam, Sabtu, 23 November 2019 | 14:19 WIB
Krisis kekeringan landa sebagian wilayah indonesia (tribunnews.com)

Nakita.id - Sebagian wilayah di Indonesia dilanda kekeringan parah, bahkan alami krisis air. 

Laporan berbagai media menyebutkan, banyak daerah yang sudah mengalami kekeringan parah.

Termasuk di ibukota, DKI Jakarta. 

Dilansir kompas.com, krisis air bersih masih dialami warga DKI Jakarta di wilayah Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Selang Dua Menit, Gempa dengan Kekuatan Cukup Besar Guncang Ambon dan Labuan Bajo, BMKG Infokan Hal Ini

Terdapat dua RW yang mengalami kekeringan air, yaitu RW 03 dan RW 05. Sudah sebulan ini, warga di sana mengalami krisis air bersih.

Kebutuhan air untuk mandi atau cuci pakaian menjadi sulit terpenuhi. Krisis air bersih itu terjadi kemungkinan karena musim kemarau berkepanjangan dan kontur tanah di wilayah kedua RW yang tinggi.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, Jakarta seharusnya tidak akan mengalami kekeringan atau krisis air bersih jika potensi sumber daya air yang ada dapat dikelola dengan baik.

Kabar buruknya, berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih panjang dibanding musim kemarau tahun lalu.

Kepala Stasiun Geofisika Badan BMKG Banjarnegara, Jawa Tengah, Setyoajie Prayoedhi mengatakan, musim kemarau tahun ini akan lebih panjang antara satu hingga tiga dasarian dibanding musim kemarau tahun lalu.

"Berdasarkan hasil analisa BMKG, musim kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun lalu, lebih lama satu hingga tiga dasarian).

Diprakirakan musim hujan akan mulai sekitar awal Oktober," kata Setyoajie melalui keterangan tertulis, Rabu (26/6/2019).

Setyoajie mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi dampak kekeringan dengan menghemat penggunaan air.

Baca Juga: Di Wilayah Ini 500 Tahun Kekeringan, Ketika Hujan Turun Malah Mematikan Mahluk Hidup Yang Ada

Terkait dengan pertanian, Setyoajie meminta agar petani berkoordinasi dengan Dinas Pertanian mengenai pola masa tanam dan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tentang ketersedian air irigasi.

"Saat ini merupakan masa tanam ketiga (MT3), di mana biasanya komoditas yang ditanam adalah palawija dan hortikultura, namun demikian perlu koordinasi dengan dinas terkait," ujar Setyoajie.

Seperti diketahui hingga saat ini sejumlah desa di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami krisis air bersih.

Selain itu, sekitar 663 hektar lahan pertanian di dua wilayah tersebut juga terancam kekeringan.

Tak hanya Jawa Tengah, di berbagai kota di Jawa Barat dan pelosok mengalami krisis air dan kekeringan. 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap-siap, Musim Kemarau Tahun Ini Akan Lebih Lama"