Mengapa Ibu Hamil Rentan Mengidap Melanoma? Simak Penjelasan Pakar!

By Avrizella Quenda, Kamis, 7 Desember 2017 | 16:59 WIB
Ibu hamil rentan terkena kanker kulit ()

Nakita.id - Moms yang sedang hamil sebaiknya tidak mengabaikan kondisi kulit yang bisa berkembang saat perut kian membesar dari bulan ke bulan.

Sebabnya,  para ahli menemukan sebuah indikator yang menghubungkan antara terjadinya kanker kulit dan kehamilan.

Sehubungan dengan risiko ini, apa yang harus Moms waspadai tentang indikator melanoma dan siapa yang paling berisiko?

Memang normal jika kondisi kulit selama hamil berubah. Ini karena perempuan hamil mengalami perubahan hormon yang signifikan.

Kondisi kelebihan hormon juga bisa memicu perkembangan melanoma. Oleh karena itu, melanoma selama kehamilan adalah kondisi yang umum didiagnosis di kalangan perempuan.

Dokter lain mengatakan, kondisi masalah kulit yang timbul disebabkan karena tubuh ibu lebih fokus pada pertumbuhan bayi yang sehat.

"Tubuh benar-benar memfokuskan upayanya untuk menumbuhkan manusia lain, jadi sedikit terganggu untuk benar-benar bisa merawat dirinya sendiri," ungkap ahli onkologi melanoma Dr. Sapna Patel.

Baca juga : Begini Tanda Lahir yang Memiliki Gejala Kanker Kulit

Kabar baiknya adalah, melanoma selama kehamilan adalah kondisi yang aman dan bisa diobati. Apalagi kalau terdeteksi lebih awal.

Mengingat seberapa cepat melanoma menyebar, pengobatan tepat perlu segera dilakukan.

Meski demikian, para dokter di American Academy of Dermatology mengatakan, melanoma untuk ibu hamil perlu intervensi dan pengobatan dini.

Mereka yang paling berisiko adalah perempuan yang pernah mengalami sengatan sinar matahari terik yang berkepanjangan atau memiliki riwayat melanoma dalam keluarga.

Perempuan yang telah mengalami erupsi kulit, gatal, bercak di tubuh juga harus waspada dan dianjurkan menjadwalkan kunjungan ke dokter kulit.

Baca juga : Bintil Hitam di Kulit, Waspadai Kanker

"Jika melanoma cukup dalam sehingga menyebar dengan menyerang pembuluh darah dan sel-sel, melanoma dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh, juga dapat melakukan perjalanan melintasi plasenta dan memengaruhi bayi," kata ahli penyakit kulit New York Dr. Janet Prystowsky.

Agar lebih pasti, lebih baik Moms yang sedang hamil menjadwalkan setidaknya satu kali kunjungan ke dokter kulit untuk memastikan ada tidaknya perubahan kulit.

Bila ada perubahan yang mencurigakan, dokter akan melakukan biopsi kulit, menggunakan bius lokal yang aman untuk menghilangkan pertumbuhan yang mencurigakan. Dokter juga memerlukan suntikan interferon dalam beberapa kasus.

Perlakuan yang lebih agresif seperti terapi radiasi bisa dilakukan, tergantung pada kasusnya.  (*)