Kenali Jenis dan Gejala Alergi pada Anak Agar Tak Semakin Parah

By Poetri Hanzani, Sabtu, 7 Desember 2019 | 10:00 WIB
Ilustrasi anak alergi (freepik)

Nakita.id - Moms, sangat penting mengetahui berbagai macam jenis alergi pada anak. 

Karena, jika anak mengalami alergi maka Moms bisa mengatasinya dengan cepat.

Dengan demikian, anak bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Berikut jenis-jenis alergi yang biasa dialami anak-anak beserta gejalanya:

1. Alergi Pernapasan

Biasanya akan kambuh jika terkena debu, jamur atau serbuk sari, sehingga mempengaruhi sistem pernapasan.

Baca Juga: Moms Memiliki Alergi? Tenang, Atasi dengan Mengonsumsi Bawang Hitam

Gejala yang ditunjukkan, yaitu: batuk, bersin, asma, pilek, dan mata berair.

Oral allergy syndrome (OAS) adalah salah satu kondisi yang terjadi ketika anak memiliki alergi serbuk sari dan jika ia makan buah-buahan tertentu seperti apel, peach, atau nectarine.

Gatal, kesemutan atau pembengkakan pada bibir, mulut atau tenggorokan bisa terjadi saat alergi jenis ini kambuh.

2. Alergi Kontak

Disebabkan karena bersentuhan dengan bahan logam, wewangian, sabun, deterjen, pakaian wol, atau iritasi lainnya.

Alergi ini akan berdampak iritasi kulit pada anak.

Gejalanya kulit melepuh, gatal, sensasi rasa terbakar, dan peradangan.

3. Alergi Musiman

Reaksi alergi ini terjadi pada setiap musim, tergantung pada jenis alergi.

Alergi musiman umumnya dikenal sebagai alergi rhinitis atau demam karena alergi ini kadang menyebabkan demam.

Gejalanya bersin, hidung berair dan gatal, hidung tersumbat, mata berair dan merah, serta ada masalah telinga.

Baca Juga: Hati-hati, Mungkin Moms Tak Sengaja Lakukan Kesalahan Ini Sehingga Anak Alergi

4. Alergi Makanan

Berikut makanan tertentu sebagai penyebab alergi dan dapat mempengaruhi sistem pencernaan.

Kacang, telur, susu, gandum, kedelai, ikan, dan kerang adalah yang utama.

Gejalanya, yakni diare, perut kembung, eksim, pembengkakan tenggorokan, dan ruam kulit.

5. Penyakit Celiac

Penyakit celiac, atau dikenal sebagai gluten sensitive enteropathy, yaitu penyakit auto-imun keturunan yang disebabkan oleh kandungan gluten dalam gandum.

Reaksi alergi ini mengganggu lapisan usus dan mempengaruhi penyerapan makanan.

Gejalanya: diare, kembung, lesu, anemia, dan kekurangan gizi.

Jangan beri makanan yang mengandung gluten pada anak agar ia tidak terkena reaksi alergi.

6. Delayed Onset atau Non-IgE Mediated Allergies

Beberapa anak menunjukkan reaksi terhadap makanan tertentu.

Kondisi antibodi IgE juga tidak terlibat sebagai penyebab alergi ini.

Maka, sangat sulit untuk diidentifikasi.

Gejala juga berlangsung lebih lama dari jenis alergi lain.

Gejalanya: diare, reflux, sembelit, kolik, dan eksim pada kulit.

Baca Juga: Tips Pemberian Makanan Bayi ala Glory Oyong, Bertahap Agar Tahu Alerginya

7. Anafilaksis

Anafilaksis dikategorikan sebagai alergi berat karena dapat memicu kematian jika tidak ditangani dengan cepat.

Hal ini bisa disebabkan karena sistem kekebalan dalam tubuh tidak mengeluarkan zat kimia sebagai reaksi terhadap alergi sehingga tubuh mengalami syok.

Penyebab umum dari reaksi anafilaksis ialah kacang, kerang, dan sengatan serangga.

Gejalanya: mengi, pusing, kulit gatal, sulit bernapas, tenggorokan dan lidah bengkak, serta penurunan tekanan darah.