Pramugari Garuda Indonesia, Jacqualine secara blak-blakan mengungkap kalau memang benar ada tindak pelecehan seksual di era kepemimpinan Ari Askhara.
"Kalau saya untuk diskriminasinya dulu ya," kata Jacqualine.
"Diskriminasi benar terjadi karena sekelas direktur atau direksi itu bisa masuk ke kelas-kelas di saat siswa sedang belajar."
Jacqualine mengungkapkan, para direksi memberikan posisi khusus untuk para pramugari yang tampak cantik dan bertubuh indah.
"Dan memilih siapa saja yang bisa disekolahkan 777, siapa yang bisa naik jabatan," ucap dia.
"Memang yang dipilih mereka adalah orang-orang yang mungkin sedikit cantik, sedikit tubuhnya bagus gitu."
Padahal, Jacqualine menjelaskan kalau untuk masuk kelas bergengsi tersebut dibutuhkan sejumlah syarat tertentu.
Namun setelah direksi turun tangan, pramugari baru yang menjadi incaran mereka bisa langsung mendapatkan promosi.
Baca Juga: Kalau Salah Bisa Bikin Si Kecil Sakit, Simpan dengan Cara Ini Agar Menu MPASI Tahan Lama
"Seharusnya untuk sekolah type rating itu memang ada ketentuannya tidak lebih dari 6 bulan kita akan disekolahkan type rating baru," ucap Jacqualine.
"Tapi untuk anak baru itu, kurang dari setahun bisa loncat langsung ke type rating ke pesawat 777."
Para direksi itu lantas menanyakan biodata si pramugari incaran.