Air Putih Untuk Diet. Hindari Dehidrasi. Bayi Perlu Air Putih

By Gazali Solahuddin, Selasa, 12 Desember 2017 | 14:51 WIB
Ilustrasi bayi ()

nakita.id - Selain untuk diet (Baca:http://nakita.grid.id/read/024639/diet-air-putih-turunkan-berat-badan-1-kg-per-hari), air putih dibutuhkan siapapun mahluk hidup di bumi untuk mengatasi dan mencegah dehidrasi. Tak terkecuali bayi manusia.

Dehidrasi pada bayi efeknya fatal. Jadi lebih baik mencegahnya. Berikut cara dan tipsnya:

1. Berikan asupan minum yang cukup pada keadaan cuaca panas.

Hati-hati baui yang tinggal di ruang ber AC harus cukup asupan cairannya. Karena di ruang ber AC penguapan cairan tubuh banyak sekali.

Baca juga: Viral, Anak Konsumsi Susu Formula Palsu, Ibu Curhat di Sosmed

Bayi 0-6 bulan. Cukup diberi ASI. Bayi di atasnya boleh diberikan air putih.

2. Apabila anak mengalami diare, yang mungkin disertai muntah atau demam, Mama dapat segera memberikan cairan rehidrasi oral khusus bayi dan anak, misalnya indoralyte, renalit, pedialyte, yang diberikan sedikit-sedikit tetapi sering sehingga bayi tidak sampai mengalami dehidrasi.

Jumlah cairan rehidrasi oral yang diberikan setiap kali bayi atau anak mengalami diare adalah 10 mL per kilogram berat badan bayi, sedangkan setiap kali bayi atau anak mengalami muntah adalah 5 mL per kilogram berat badan bayi. Contoh, bayi dengan BB 8 kg, berikan cairan rehidrasi oral sebanyak 80 mL setiap kali bayi diare dan 40 mL setiap kali bayi muntah, untuk menggantikan cairan yang keluar.

Penting diketahui, pemberian cairan rehidrasi oral ini pada bayi lebih baik dibandingkan air putih biasa, karena cairan ini mengandung glukosa dan elektrolit yang dapat menggantikan glukosa dan elektrolit yang keluar dari tubuh akibat muntah dan diare. Apabila bayi  masih mendapatkan ASI, ibu dapat memberikan ASI secara lebih sering untuk menggantikan cairan yang keluar melalui muntah dan diare.

Baca juga: Jangan Salah Pilih Susu.Cara Membedakan Susu Formula Asli dan Palsu

3. Dengan menggantikan setiap cairan yang keluar, diharapkan bayi tidak sampai jatuh ke dalam keadaan dehidrasi. Perlu diperhatikan bahwa keadaan muntah dan/atau diare yang disertai dengan demam akan mempercepat terjadinya dehidrasi, karena kebutuhan cairan akan meningkat akibat penguapan melalui kulit saat demam, dan dengan demikian bayi membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.

4. Selain itu, beberapa kasus lainnya perlu juga kita perhatikan, supaya tidak berkembang menjadi dehidrasi:

Demam: Saat anak mengalami demam berikan banyak cairan. Jika ia terlihat kesulitan dalam menelan, berikan obat anti nyeri atas petunjuk dokter.

Kepanasan: Terlalu banyak aktivitas di hari yang panas, atau duduk diam dalam waktu lama di ruang yang panas dan penuh sesak bisa menyebabkan berkeringat deras dan kehilangan cairan. Berikan cairan lebih banyak dari biasanya dalam kondisi seperti ini.

Menolak minum: bisa jadi ini dia penyebabnya bayi menolak minum atau enggan menyusui; radang tenggorokan, sakit di tangan, kaki. Lihat kondisi ini dengan seksama. Jika kita menemukan sesuatu, kerongkongannya merah, banyak sariawan, lebih baik konsultasi dengan dokter. Tetap berikan ASI.

Baca juga: Kisah Pilu Moms Kehilangan Tiga Anak akibat Kebakaran yang Disengaja

Nara sumber: Dr. Elina Waiman, Sp.A

RS Awal Bros Tangerang

Telah dipublikasikan di nakita cetak dan

http://www.tabloid-nakita.com/read/2254/mencegah-dehidrasi-pada-bayi-