Menggunakan Medsos 2 jam per hari. Mudah Depresi. Ini Buktinya

By Fairiza Insani Zatika, Selasa, 12 Desember 2017 | 16:03 WIB
Menggunakan Instagram dengan lebih sehat agar bermanfaat ()

Nakita.id – Media sosial adalah bagian dari kehidupan yang tak dapat dipisahkan dari manusia di era ini.

Data 2016 menunjukkan pengguna internet menghabiskan 50 menit untuk menggunakan Facebook, Instagram dan Facebook Messenger pada hari-hari biasa.

Tapi apakah Moms sudah tahu, sering mendengar bahwa kecenderungan menggunakan internet tidak baik bagi jiwa.

Orang dewasa yang menggunakan media sosial lebih dari 2 jam per hari, lebih mudah mengalami depresi menurut studi tahun 2016 oleh University of Pittsburgh.

Tahun ini, sebuah survey terhadap 1.500 anak muda di Inggris menempatkan Instagram sebagai platform media sosial terburuk untuk kesehatan mental.

Instagram menjadi suatu media perbandingan sosial, dimana penggunanya menentukan nilai mereka berdasarkan orang lain seperti bentuk tubuh, kekayaan dan kesenangan.

Namun ternyata, tidak hanya anak muda yang terkena dampak Instagram.

Sebuah studi juga menunjukkan bahwa masalah tersebut juga terjadi pada orang dewasa hingga umur 32 tahun.

Tak terkecuali Moms, yang merupakan bagian dari kaum milenial, yang kerap tak dapat dipisahkan dengan media sosial.

Baca Juga: 5 Manfaat Susu. Ke 5 nya Dibutuhkan Untuk Tumbuh Kembang Anak

Melansir situs Huffingtonpost.com, para ahli psikologi setuju bahwa mengindari penggunaan Instagram mungkin akan sulit dilakukan karena sifat masyarakan sekarang yang hyperconnected.

Namun, sebagai gantinya, para pengguna Instagram dapat mengakses dengan cara yang lebih sehat.

Pertama, unfollow akun-akun yang tidak membawa kebahagiaan.

Ketika Moms melihat posting-an seseorang, tanyakan pada diri sendiri apakah unggahan foto tersebut membuat Moms merasa iri?

Ingat Moms, foto yang diunggah mungkin akan memiliki nilai positif di mata orang lain, namun bagi sebagian lain bisa menjadi nilai negatif.

Itulah mengapa, penting bagi Moms untuk menyaring akun-akun mana yang akan memberi kesenangan dan inspirasi, bukan justru membawa rasa sebal, benci dan iri.

Kedua, prioritaskan konten positif.

Carilah lebih banyak akun-akun yang akan membuat Moms merasa baik, seperti hal-hal yang terkait hobi atau akun-akun inspiratif.

Ketiga, Moms harus ingat dan sadar bahwa orang tidak posting kehidupan nyata mereka.

Jika Moms melihat foto seorang kerabat yang menampilkan kebahagiaan, maka tak perlu iri.

Semua orang berhak memperoleh kebahagiaan mereka dan membagikannya.

Jangan merasa bahwa kehidupan orang lebih baik dari kehidupan Moms, mungkin saja di balik kebahagiaanya, ia mengalami banyak kesulitan.

Baca Juga: Sempat Viral Karena Pengobatan Tradisionalnya, Ini Aset Kekayaan yang Dimiliki Ponari

Keempat, tahukah Moms,  terlibat dalam kolom komentar dan menyukai posting-an teman lebih baik dilakukan daripada hanya sekadar scrolling?

Sebuah studi menunjukkan bahwa pengguna pasif cenderung memikirkan tentang perbandingan sosial dan kecemburuan, sedangkan pengguna aktif merasa jauh lebih terhubung dan bersahabat dengan media sosial mereka.

Tentu saja, menulis di kolom komentar juga tidak bisa dilakukan secara berlebihan.

Tanyakan pada diri Moms, mengapa perlu menggunakan Instagram?

Itu akan membantu Moms mempertimbangkan penting tidaknya waktu Moms dihabiskan untuk melihat-lihat Instagram.

Moms, gunakanlah Instagram secara bijak dan sesuai kebutuhan ya.