Misteri Penyebab Kematian Lina Akhirnya Terungkap, Konsumsi 3 Makanan Ini Ternyata Bisa Memperburuk Hipertensi Seperti yang Dialami Mantan Istri Sule!

By Ratnaningtyas Winahyu, Sabtu, 1 Februari 2020 | 13:10 WIB
Lina Jubaedah meninggal dunia karena hipertensi (Kolase instagram.com/@putridelinaa & Tangkap layar YouTube.com/Putri Delina)

Nakita.id – Setelah hampir satu bulan menjadi teka-teki, misteri kematian Lina, mantan istri Sule akhirnya terkuak.

Dalam konferensi pers kemarin, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga, menjelaskan bahwa Lina meninggal dunia akibat sejumlah penyakit.

Salah satunya adalah hipertensi akut.

Mendiang Lina disebut-sebut memaksakan diri untuk melahirkan secara normal, padahal telah mengetahui adanya riwayat penyakit hipertensi.

Baca Juga: Tak Hanya Menginspirasi, Nakita Siap Jawab Semua Kegalauan Moms Seputar Pregnancy dan Parenting Lewat N-spiration

Menilik dari penyebab kematian Lina ini, hipertensi memang bisa dibilang amat rentan dialami oleh ibu hamil.

Mengutip dari The American Pregnancy Association, hipertensi umumnya menyerang ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun, di atas usia 40 tahun, kehamilan dengan bayi kembar, dan kehamilan pertama.

Ironisnya, hipertensi pun bisa memburuk apabila Moms memiliki faktor risiko preeklamsia.

Jika hal tersebut terjadi, kehamilan dapat mengalami komplikasi, seperti gagal jantung kongestif, stroke, kejang, hingga gangguan pada ginjal atau hati.

Baca Juga: Awal Mula Penyakit Lina Jubaedah: Paksakan Diri Melahirkan Normal Meski Punya Riwayat Hipertensi Kronis, Ternyata Ini Bahayanya Lahiran Normal Jika Punya Hipertensi!

Bukan hanya membahayakan kehamilan, janin yang Moms kandung juga berisiko prematur, pertumbuhannya terbatas, abrupsio plasenta, hingga yang paling fatal kematian janin.

Sementara janin bisa tumbuh prematur, pembatasan pertumbuhan janin, abrupsio plasenta, dan yang paling fatal kematian janin.

Kendati demikian, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan lo untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal selama kehamilan.

Salah satunya dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari.

Baca Juga: Penyakit Kawasaki yang Diderita Putra Selvi Kitty Diduga Efek Suntik Putih, Berikut Dampak Buruk Lainnya pada Organ Tubuh

Mengutip dari Healthline.com, berikut ini empat makanan yang sebaiknya Moms hindari selama kehamilan:

1. Kacang kalengan

Kacang atau sayuran kalengan, dibuat menggunakan garam untuk mengawetkannya.

Sebenarnya, kacang adalah pilihan makanan yang baik, karena tinggi protein dan nutrisi.

Mengonsumsi kacang juga dapat mengurangi peradangan dan menjaga gula darah stabil.

Namun, jika Moms benar-benar lebih suka makan kacang dalam kaleng, sebaiknya bilas kacang terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan 41% kadar natriumnya.

Baca Juga: Baru Punya Anak, Baim Wong Bikin Ulah hingga Anaknya Alami Hal Ini, Paula Verhoeven Langsung Berang: 'Bohong Kamu!'

2. Tomat olahan

Tomat olahan yang biasanya dikemas dalam kaleng sangat tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi.

Umumnya, saus tomat kalengan, saus pasta, dan jus tomat mengandung banyak sodium.

Dalam setengah cangkir, saus tomat olahan dapat mengandung 400 mg natrium.

Meski ada tomat olahan yang rendah sodiumnya, mengonsumsi tomat segar tetap menjadi pilihan yang paling bijak.

Baca Juga: Raffi Ahmad Sebut Keliling Dunia Sebagai Investasi Kenangan, Ternyata Liburan Berikan Manfaat untuk Tingkatkan #FamilyQuality

Selain lebih empuk dan lezat, tomat segar juga mengandung likopen yang banyak manfaatnya untuk kesehatan jantung.

3. Acar

Mungkin banyak yang menyukai makanan yang dilengkapi dengan acar sayuran.

Namun, biasanya agar tahan lama dan enak, acar diberi garam.

Tentu kandungan garam yang berlebihan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan penderita hipertensi.

Sebagai langkah antisipasi, acar sebaiknya mengandung garam di bawah 100 mg.

Baca Juga: Bak Bumerang Bagi Dirinya Sendiri! Usai Terawangannya Soal Teddy Tak Terbukti, Kini Giliran Mbak You yang Jadi Bulan-bulanan Publik: ‘Makanya Jangan Asal Kalau Ngomong’