Kisah Ibu Fatmawati, Penjahit Bendera Indonesia: Sambil Terus Meneteskan Air Mata dan Sedang Sakit Tetap Menjahit Demi Berkibarnya Sang Merah Putih

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 6 Februari 2020 | 12:28 WIB
Ilustrasi bendera merah putih. ()

Nakita.id - Tepat pada tahun 1943, rumah tangga Bung Karno dengan Inggit Karnasih resmi kandas.

Setelah itu Bung Karno pun mantap memperistri Fatmawati dengan cara yang tidak biasa.

Hal itu karena keduanya berada di pulau yang berbeda, Bung Karno di Jawa dan Fatmawati di Bengkulu.

Sehingga mereka harus menikah dengan cara perwalian.

Fatmawati menikah dengan wakil Bung Karno, Opseter Sarjono, pada 1 Juni 1943.

Baca Juga: Tega! Cuma Demi Bandar Narkoba, Wanita Ini Rela Telantarkan Anak dan Suami, Nasibnya Sekarang Apes Banget

Setelah prosesi pernikahan itu, Fatmawati dibawa ke Jakarta.

Setelah menikah dengan Soekarno, menjadi Ibu Negara merupakan peran yang sangat berat dan penting bagi Fatmawati.

Ia harus berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan terpisah dari Bung Karno untuk menghindari penangkapan.

Dua hari menjahit, baru selesai ia menghabiskan waktunya menjahit bendera besar itu di ruang makan dengan kondisi fisik yang cukup rentan.

Baca Juga: Bak Berpijak di Atas Bara Api, Nikita Mirzani Bersungut-sungut Ucapkan Sumpah Serapah Disebut Jejali Uang Sogokan untuk Polisi: 'Itu Bual'