Kisah Ibu Fatmawati, Penjahit Bendera Indonesia: Sambil Terus Meneteskan Air Mata dan Sedang Sakit Tetap Menjahit Demi Berkibarnya Sang Merah Putih

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 6 Februari 2020 | 12:28 WIB
Ilustrasi bendera merah putih. ()

Chaerul pun melakukan pencarian dan menemukan rumah di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini.

Bahan katun untuk Bendera Pusaka Rumah itu yang menjadi tempat bagi Fatmawati menjahit bendera Merah Putih sesuai permintaan Shimizu.

Waktu itu, sulit mendapatkan bahan kain untuk membuat bendera dengan ukuran yang besar.

Rakyat saja menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan karung atau goni.

Baca Juga: 18 Tahun Mengarungi Bahtera Rumah Tangga, Iis Dahlia Bocorkan Rahasia Tetap 'Membara' Ketika di Ranjang Bersama Sang Suami, Moms Mau Coba?

Situasi itu disebabkan oleh kelangkaan tekstil. Pada akhirnya Shimizu menginstruksikan seorang perwira Jepang mencari kain merah dan putih untuk diberikan ke Fatmawati.

Sang perwira yang ditugaskan berhasil membawa dua kain merah dan putih dari bahan katun yang halus.

Dua kain itu diperoleh dari sebuah gedung di Jalan Pintu Air, Jakarta Pusat, dan diantarkan oleh Chaerul ke Pegangsaan.