Nakita.id - Tak hanya di dunia, di Indonesia 'malnutrisi' (baik kelebihan maupun kekurangan gizi) masih menjadi perhatian penting untuk setiap orangtua.
Tingginya angka anak yang bertubuh pendek atau stunting dan kurus menjadi salah satu penyebabnya.
Terjadinya malnutrisi adalah minimnya pengetahuan, praktik pengasuhan, dan pemberian makan anak.
Untuk itu, edukasi dan sosialisasi sangat berperan dalam menuntaskan malnutrisi.
Masalah lain, adalah kelebihan berat badan mengarah ke obesitas yang telah ditemukan pada 1 dari 12 anak Indonesia.
Belum lagi kekurangan kurangan zat besi dan anemia menjadi penanda nutrisi yang buruk.
Hal ini juga ditemukan di semua kelompok umur di penduduk Indonesia, mulai bayi hingga manula, dan kaum wanita juga.
Dari masalah yang dihadapi ini kebanyakan karena kurangnya pengetahuan tentang nutrisi baik Moms.
Termasuk jenis, kualitas dan kuantitas yang baik dan tentunya akan disesuaikan dengan umur yang mengkonsumsi.
Untuk itu, demi memahami tantangan malnutrisi secara keseluruhan bagi para Moms, GridHEALTH.id dan Danone Specialized Nutrition mengadakan talkshow ‘Investasi Pangan Bergizi untuk Masa Depan Sehat dan Berkualitas’.
Acara yang dipandu oleh Glory Oyong, presenter Kompas TV dan turut menghadirkan pembicara dari dunia kesehatan, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. Gk dan pakar dalam bidang perencanaan keuangan, Erlina Juwita MM, CFP, QWP.
Acara ini juga bertujuan menjawab pertanyaan para orangtua tentang bagaimana cara memenuhi kebutuhan Gizi Si Kecil dengan tepat.
Baca Juga: Simak Moms! Berikut Kebutuhan Gizi Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi
Digelar pada Jumat (14/02/2020) kemarin, di Friendly Room, Harris Suites FX Sudirman, Jakarta, acara ini menjadi bentuk edukasi tepat bagi Moms yang galau akan kebutuhan Gizi Si Kecil.
"Investasi gizi sangat penting untuk dimuai menjelang masa kehamilan sebagai investasi jangka panjang kesehatan anak," jelas dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. Gk.
Tak hanya itu Juwalita juga menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi malnutrisi kronis, dan tidak diatas lagi setelah Si Kecil memasuki usia 2 tahun.
Hati-hati Moms, itu bisa menjadi dampak buruk untuk kesehtan anak.
Juwita juga menjelaskan Si Kecil yang stunting nantinya akan mengalami berbagai masalah kesehatan mental maupun fisik.
"Sesungguhnya kondisi ini dapat dicegah jika ibu memiliki asupan gizi yang baik. Selama hamil ibu membutuhkan asupan gizi makro dan protein untuk mendukung tinggi badan calon buah hati," tambahnya.
Sementara itu Erlina Juwita mengatakan, pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan termasuk investasi baik bagi masa depan anak.
"Dampak positif berinvestasi pada makanan bergizi tidak hanya akan dirasakan orangtua, namun anak keturunan mereka juga kela," ungkapnya.
Tak hanya itu, acara ini juga digelar guna memberikan gambaran utuh untuk masyarakat, sehingga dapat berkontribusi lebih lanjut melalui pengembangan solusi nutrisi yang relevan.
Sebab, apabila kekurangan gizi akan berdampak secara akut dan kronis.
Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi akut akan terlihat lemah secara fisik.
Terutama yang terjadi sebelum usia dua tahun, akan terhambat pertumbuhan fisiknya sehingga menjadi pendek (stunted) salah satunya.
“Kami senang dapat bekerja sama dengan Danone SN karena kami memiliki perhatian yang sama di bidang kesehatan."
"Pesan ‘You Are What You Eat’ sangat relevan bagi kita untuk menambah wawasan tentang pentingnya berinvestasi pada kesehatan kita melalui makanan bernutrisi," Ujar Devy Situmorang, Group Editorial Director dari Grid Network mewakili GridHEALTH.id.
Kondisi yang lebih berisiko tergambar dalam studi Nutriplanet yang diinisiasi oleh Danone SN Indonesia.
Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia menjelaskan gambarannya.
“Kami percaya pada kekuatan nutrisi, untuk membuat perbedaan yang positif dan terbukti bagi kesehatan."