Sedang Hamil, Mengapa Jadi Sering Kentut? Ini Penjelasannya, Moms

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 10 April 2018 | 21:15 WIB
pada ibu hamil, faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya produksi gas dalam tubuh adalah meningkatnya kadar hormon progesteron. ()

 

 Nakita.id.- Dalam kondisi normal, hamil ataupun tidak, setiap orang akan menghasilkan sejumlah gas dalam tubuh.

Rata-rata orang akan memproduksi sekitar 1—4 liter gas setiap hari dan gas tersebut akan dikeluarkan sebanyak 14—23 kali melalui sendawa atau buang angin.

Lucunya, frekuensi tersebut bisa saja meningkat saat Moms sedang hamil. Wow!

Tentu, penyebab utama seringnya buang angin atau sendawa ialah produksi gas yang meningkat dalam tubuh, sehingga jumlah gas yang mesti dikeluarkan oleh tubuh juga semakin banyak.

Nah,

Saat hamil, produksi progesteron dalam tubuh secara otomatis akan mengalami peningkatan.

BACA JUGA:  Ups, Kombinasi Makanan ini Bisa Sebabkan Gas. Awas Gampang Kentut

Menurut dr. Farah Dina, SpOG dari Hermina Hospital Bogor, progesteron sendiri merupakan hormon yang bertugas melemaskan atau merelaksasikan jaringan otot polos di seluruh tubuh, termasuk di saluran pencernaan.

Relaksasi ini dapat memperlambat sistem pencernaan.

Dengan melambatnya sistem pencernaan, tandanya kinerja pencernaan menjadi kurang maksimal dibandingkan sebelum hamil.

Itu sebabnya, saat hamil biasanya Moms disarankan untuk makan sedikit, tetapi sering ketimbang makan banyak dalam satu waktu.

Bila tidak, pencernaan akan menjadi sangat terbebani, sehingga dapat memicu timbulnya gas yang nantinya bisa menimbulkan efek perut kembung, sensasi kurang nyaman pada usus, bahkan mual, terutama saat makan besar.

Ketika kehamilan sudah semakin besar, yaitu saat mencapai akhir trimester 3, rahim yang terus membesar dalam rongga perut akan semakin menekan organ-organ pencernaan, sehingga pencernaan semakin melambat lagi.

Hal ini membuat ibu hamil kadang merasa cepat kembung setelah makan, terutama usai mengonsumsi  makanan jenis tertentu.

Bila di trimester 2 ini ibu hamil masih bisa memilih makanan yang disuka, tak demikian halnya di trimester 3.

Pada trimester akhir, makanan jenis tertentu bisa saja menimbulkan sensasi kurang nyaman di perut, biasanya dikenal dengan heartburn.

BACA JUGA: Marini Zumarnis Bocorkan Rahasia Cantiknya Kulit Tubuh Melalui Perawatan yang Satu Ini

Gejalanya ialah sensasi panas di sekitar dada menuju kerongkongan, kadang diikuti rasa kembung dan mual setelah makan.

Selain karena produksi gas meningkat, heartburn terjadi karena naiknya asam lambung.

Ibu hamil yang memiliki sakit mag, heartburn sangat mungkin terjadi. Walau begitu, heartburn bukanlah sebuah penyakit dan masih bisa dicegah.

Kecuali bila sebelumnya mamil memiliki riwayat gangguan jantung, gejala-gejala yang terkait heartburn tentu harus lebih diwaspadai.

Memang, tak ada yang bisa Moms lakukan terkait meningkatnya hormon progesteron atau melambatnya kinerja sistem pencernaan, yang akhirnya membuat tubuh lebih mudah menghasilkan gas.

Namun, Moms bisa membuat daftar jenis makanan apa saja yang sekiranya dapat bisa menyumbang lebih banyak gas di dalam tubuh.

Kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran tertentu, seperti: kol, kembang kol, kubis, ubi, brokoli, dan asparagus adalah beberapa makanan yang bisa menjadi penyebab produksi gas berlebih dalam tubuh.

Makanan tersebut berisi rafinosa gula, yang bisa membuat sebagian besar orang merasa kembung.

Bila terdapat masalah produksi gas berlebih yang membuat frekuensi sendawa atau buang angin  meningkat, sebaiknya kurangi konsumsi makanan-makanan tersebut, ya Moms.

Umpama, hari ini Moms sudah mengonsumsi tumis brokoli, maka untuk makanan camilan, hindari kacang-kacangan, ubi kukus, atau makanan lain penghasil gas.

BACA JUGA: Atasi Masalah Hiperaktif pada Anak dengan Program

Selain mengurangi makanan penghasil gas dan makanan yang memperlambat proses pencernaan, masih ada beberapa hal lagi yang dapat Moms upayakan untuk meminimalisasi sendawa dan buang angin.

# Makanan sedikit tapi sering.

Bila terbiasa makan tiga kali sehari dengan porsi normal, sekarang Moms bisa membaginya dalam lima porsi kecil yang dimakan 5—6 kali dalam sehari.

Ini akan membantu kinerja lambung, sehingga produksi gas bisa dikurangi.

# Konsumsi yoghurt.

Kandungan prebiotik dalam yoghurt dipercaya bisa menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.

Pasalnya, keseimbangan bakteri yang terdapat dalam usus juga dapat memengaruhi seberapa banyak gas yang akan diproduksi oleh tubuh.

Namun, bagi Moms yang mengalami alergi laktosa, sebaiknya tidak mengonsumsi susu dan olahannya, karena bisa berefek sebaliknya, yaitu “bergas”.

BACA JUGA: Beranjak Remaja, Begini Potret Tampan Cavin, Anak Yuni Shara

# Jangan ditahan.

Semakin ditahan, semakin banyak gas yang menumpuk dalam perut dan membuat perut menjadi tak nyaman.

Untuk itu, sebaiknya Moms tak menahan sendawa ataupun buang angin demi kebaikan.

Hanya saja, pilih cara yang sesuai untuk mengeluarkannya, semisal menutup mulut dengan saputangan saat sendawa, buang angin di toilet atau ruang terbuka.

Moms juga bisa memberitahukan orang sekitar terlebih dahulu agar Moms maupun kerabat menjadi lebih nyaman.

# Konsultasi bila merasa tak nyaman.

Sering buang angin atau sendawa sebenarnya terbilang wajar, namun bila Moms merasa kembung tak juga usai, sering mual, dan pusing, buang gas terlalu sering dan berbau busuk, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya, Ma. (*)