[Reportase] Deteksi Demam Anak, Ini Cara Cepat Supaya Penanganan Tepat

By Fadhila Afifah, Sabtu, 14 April 2018 | 13:44 WIB
Mendeteksi anak demam bukan dengan tangan, tapi dengan termometer (iStock)

Nakita.id - Moms, rasanya tidak mungkin bila Si Kecil tidak pernah sama sekali mengalami

BACA JUGA: 

Moms, pengalaman demam juga pernah dialami oleh putra artis cantik Chua "Kotak", bahkan Si Kecil Rajashaka sampai harus dirawat dan memakai infus.

"Saat pulang liburan waktu itu, malamnya dia (Raja) sudah panas sampai muntah-muntah, perawatannya masih di rumah, standar aja; di kompres, minum obat penurun panas. Tapi kok ngga turun-turun sampai akhirnya panas Raja 40 derajat. Cek darah deh," cerita Chua saat ditemui Nakita, Jumat (30/3/2018) lalu di Kemang, Jakarta Timur.

Dari hasil cek darah itu, diketahui Si Kecil Raja terinfeksi bakteri, sehingga harus ditangani dengan pemberian antibiotik dan infus.

Memang, tidak semua demam karena infeksi bakteri harus ditindak lanjuti dengan pemberian antibiotik atau infus. 

BACA JUGA: Viral! Bude Sumiyati dan Segudang Quotesnya yang Bikin Ketawa

Bagaimana penanganan yang tepat saat anak demam?

"Sebaiknya usahan dulu diberikan cairan, dengan diberikan cairan kemungkinan demam akan reda. Proses demam ini juga penting untuk anak. Jika belum apa-apa diberikan obat demam, maka zat-zat anti radang tadi tidak bisa bekerja untuk melawan infeksi bakteri maupun virus." papar Amar, yang juga seorang dokter anak sub spesialisasi infeksi tropis ini.

Maka dari itu, menurut Amar baiknya saat anak demam biarkan terlebih dahulu.

Pada saat anak demam tenang saja, asalkan anaknya tidak muntah berlebihan, tidak rewel atau nangis, tidak kembung, jadi biarkan dulu demam ini.

Orangtua cukup berikan rasa nyaman, aman, pada anak. Cukupi kebutuhan airnya, berikan minum yang banyak.

Tak hanya diberikan cairan (air putih, susu ataupun ASI) pakaian harus diperhatikan pula.

"Saat demam pakaian sebaiknya tipis tetapi menutupi, lengan panjang atau celana panjang, nyaman untuk anak jadi tidak terlalu ketat," kata Amar.

BACA JUGA: Tahukah Moms, Inilah Bayi-bayi yang Berisiko Terkena Epilepsi

Setelah Si Kecil berkeringat, buka pakaiannya dan biarkan ia berkeringat. 

Karena jika tidak dibuka pakaiannya, akan lembab dan tubuh semakin dingin. Bila demikian daya tahan tubuh akan semakin drop. 

Tubuh terpapar virus otomatis daya tahan tubuh turun. Jika ditambah udara dingin atau baju basah karena berkeringat, daya tahan tubuh akan semakin menurun.

Nah, orangtua juga harus mewaspadai tanda gawat darurat yang bisa terjadi saat anak demam, yaitu saat Si Kecil kesadarannya menurun alias lesu, tidak mau minum susu atau makan.

"Orangtua harus mewaspadai jika anak lesu, tidak mau makan dan minum susu, mungkin nyeri lambung, anak diare BAB-nya cair, gelisah saat tidur sehingga kualitas tidur berkurang, itu yang harus dibawa ke dokter," tutup Amar.