Tak Perlu Khawatir, Virus Corona yang Sudah Makan Puluhan Ribu Korban Diprediksi Hilang pada April, Ini Sebabnya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 18 Februari 2020 | 06:15 WIB
Tim medis di Cina yang menangani kasus virus corona (AFP/HECTOR RETAMAL)

Nakita.id - Virus corona masih jadi ketakutan terbesar seluruh masyarakat di dunia.

Hingga Senin (17/2/2020), tercatat korban terinfeksi corona mencapai 71.327 jiwa.

Oleh karena itu, tak heran bila banyak negara yang sengaja menutup akses penerbangan agar tak terpapar virus corona yang kian hari kian masif.

Meski puluhan ribu korban berjatuhan, nyatanya ribuan korban berhasil sembuh dari virus corona.

Baca Juga: Ditakuti Semua Orang dan Dianggap Mematikan, Pasien yang Sembuh dari Virus Corona Ungkap Rahasianya Meski Sempat Merasa Seperti di Neraka

Menurut data yang dihimpun SCMP, korban virus corona yang berhasil sembuh sebanyak 10.610 orang.

Sementara itu diberitakan Bangkok Post, Zhong Nanshan, seorang ahli epidemiologi berusia 83 tahun yang menjadi populer gara-gara memerangi epidemi SARS pada tahun 2003 angkat bicara.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Zhong Nanshan optimis wabah virus corona ini akan segera melambat.

Hal ini diprediksi berdasarkan jumlah kasus baru di beberapa tempat yang sudah menurun.

Menurut Zhong, menurunnya wabah virus corona ini puncaknya seharusnya datang pada pertengahan atau akhir Februari, berdasarkan perkiraan perhitungan matematika, kasus baru yang muncul dan tindakan penangangan dari pemerintah.

"Saya berharap wabah ini atau peristiwa ini dapat berakhir pada bulan April," ujar Zhong di sebuah rumah sakit yang dikelola Universitas Kedokteran Guangzhou, tempat 11 pasien virus corona dirawat.

Komentar Zhong ini dapat meredakan kecemasan global atas virus corona yang telah menewaskan lebih dari seribu orang di daratan Tiongkok, tapi perkiraan Zhong sebelumnya soal puncak wabah dinilai terlalu dini.

"Kami tidak tahu mengapa itu sangat menular, jadi itu masalah besar," tambahnya.

Lebih lanjut Zhong menambahkah, ada pengurangan bertahap dalam kasus-kasus baru virus corona ini di provinsi Guangdong selatan, di Zhejiang dan tempat-tempat lain.

Baca Juga: WHO Khawatir karena Indonesia Masih Negatif Virus Corona, Ternyata Inilah Sebab Indonesia Sulit Diserang Covid-19

"Jadi itu kabar baik bagi kita," ungkapnya.

Zhong juga memuji pemerintah yang telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menyegel daerah yang terinfeksi dan membatasi rute penularan.

"Pemerintah daerah, otoritas layanan kesehatan lokal harus memiliki tanggung jawab atas hal ini," ujarnya.

Zhong juga memuji pemerintah yang telah mengisolasi Kota Wuhan yang sebelumnya sempat kehilangan kendali dalam penanganan virus ini pada tahap awal.

"Pekerjaan mereka sebelumnya tidak dilakukan dengan baik," jelasnya.

Sementara itu Zhong juga mengungkapkan rasa bangganya kepada mendiang dokter Li.

Dokter Li yang sebelumnya sempat ditahan gara-gara pertama kali mempublikasikan soal virus corona ini, akhirnya terjangkit dan meninggal dunia.

Baca Juga: Jadi Ketakutan Dunia dan Serang Belasan Ribu Orang, Ahli Ungkap Flu Justru Lebih Bahaya dari Virus Corona, Ini Alasannya

"Mayoritas orang menganggap dia adalah pahlawan Cina," ujar Zhong sambil menyeka air mata.

"Aku sangat bangga padanya, dia mengatakan yang sebenarnya pada akhir Desember, dan kemudian dia meninggal," sambungnya.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga ikut berkomentar soal prediksi hilangngya virus corona ini.

Seperti dikutip dari New York Post, virus corona tidak akan lagi menjadi ancaman saat cuaca hangat tiba.

"Panas, secara umum, membunuh virus semacam ini," ujar Trump di State Dining Room, Gedung Putih pada 10 Februari 2020 lalu.

"Banyak orang berpikir virus corona itu akan hilang pada bulan April ketika panas datang," lanjutnya.

"Kami dalam kondisi sangat baik, kami memiliki 12 kasus, 11 kasus, tapi kami dalam kondisi sangat baik," sambungnya.

Sementara itu seperti dikutip dari SCMP, Amerika Serikat kini memiliki 15 kasus orang yang terinfeksi virus corona.

Artikel ini pernah tayang di Tribun Style dengan judul Virus Corona Telah Menelan 1775 Korban Meninggal Dunia, Wabah Diprediksi Akan Hilang Bulan April