Moms, Ini Yang Akan Dilakukan Dokter Bila Pertumbuhan Janin Terhambat

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 13 April 2018 | 19:58 WIB
Janin tak berkembang atau sering diistilahkan dengan pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah kondisi ukuran atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. (Thinkstock)

# Janin terpapar zat berbahaya.

Kebiasaan merokok, mengonsumsi narkoba, dan minum minuman keras dapat membuat janin terpapar zat berbahaya.

# Kehamilan kembar.

Janin kembar dua atau lebih akan berkompetisi memperoleh nutrisi dan oksigen melalui plasenta sehingga salah satu janin dapat mengalami PJT.

# Malnutrisi pada Moms.

Bila Moms kekurangan gizi dan memiliki pola makan yang buruk tentu akan berdampak pada janin, salah satunya bisa mengakibatkan PJT.

BACA JUGA: Jangan Lagi Bangun Kesiangan Moms, Bisa Berisiko Kematian Dini!

 

Setelah Moms terdeteksi mengalami PJT, melalui pemeriksaan USG, dokter obgin akan memeriksa apakah ada penyumbatan aliran darah dari plasenta ke janin. 

Jika pertumbuhan janin tidak sesuai grafik, tetapi aliran darah dari plasenta masih cukup memadai, janin masih dapat dipertahankan dalam rahim hingga cukup matang untuk dilahirkan.

Dokter memeriksa apa penyebab sumbatan alirah darah tersebut dan memberikan penanganan yang sesuai.

Misalnya, PJT pada trimester 2 paling sering disebabkan oleh preeklamsia. Kondisi ini umumnya terdeteksi pada akhir trimester 2 dan pada awal trimester 3 di minggu ke-28 kehamilan.

Dokter akan meminta Moms melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar protein dalam urine.