Si Kecil Akan Ikut Les? Ini Saran Pakar Kursus Untuk Prasekolah!

By Soesanti Harini Hartono,Anindita Subawa, Sabtu, 14 April 2018 | 20:19 WIB
Les untuk meningkatkan kemampuan calistung lebih baik ditunda hingga anak usia SD. Itu pun sebetulnya dapat dilatih sendiri di rumah. (education4equity.com)

Jadi, sebelum kita memutuskan untuk mendaftarkan anak di tempat kursus, Maria mengingatkan kembali beberapa hal berikut ini.

*Apa tujuan sebenarnya anak ikut les tersebut?

Jika tujuan anak ikut les hanya agar banyak gerak atau lebih aktif, mengapa tidak kita ajak anak lebih sering ke taman kota atau arena terbuka lainnya di sekitar rumah?

Ajak anak olahraga pagi, ke car free day misalnya, atau sekadar bermain sepeda setiap sore, atau mungkin bersepeda ke sekolah setiap pagi (jika jarak memungkinkan).

*Perhatikan respons anak, apakah dia happy atau menikmati kegiatan tersebut?

Sebetulnya membuat anak happy itu tidak mahal, cukup dengan memberinya kesempatan bermain sebanyak-banyaknya.

Dengan bermain si prasekolah belajar mengatur kegiatannya sendiri, sekaligus membantu mengembangkan imajinasi dan mengasah kreativitasnya. Pun andai kita sendiri bisa menjadi ‘guru les’-nya, mengapa tidak?

BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Ini Meninggal Akibat Dehidrasi, Kenali Tandanya Moms!

*Sekadar isi waktu luang atau memang kita yang tak punya banyak waktu bermain dengan anak?

Sekalipun kita dan pasangan bekerja, mengikutsertakan anak beragam les tak menjadi solusi instan dalam meningkatkan keterampilan anak.

Bukankah quality time antara kita dan si prasekolah jauh lebih penting daripada membuat dirinya lebih terampil membaca atau menulis? Sama seperti poin di atas, kita bisa menjadi guru lesnya, bermain sekolah-sekolahan di rumah.

Jika hari kerja saja anak sudah sibuk sekolah dilanjutkan les, apalagi les saat weekend, kapan kita berkumpul dan bercengkerama dengan anak?