[Reportase] Salah Dosis Obat, Panas Tidak Turun Gangguan Lambung atau Hati Bisa Terjadi

By Fadhila Afifah, Minggu, 15 April 2018 | 17:07 WIB
Sebelum Memberikan obat demam, ketahui dosis dan efek samping (iStock)

"Jenis obat demam yang paling aman untuk anak golongan parasetamol, karena ini paling minimal efek sampingnya, terutama pada lambung atau pada fungsi hati," jelas Amar.

Menurut Amar, ibuprofen juga bisa digunakan namun efek sampingnya lebih tinggi daripada paracetamol.

"Ibu profen juga bisa diberikan dan efek untuk menurunkan demam cukup efektif, cukup poten, tetapi asam di lambung dan bisa mengganggu fungsi hati. Begitu juga novalgin atau aspirin, efek sampingnya juga lebih banyak," kata Amar.

BACA JUGA: [Reportase] Sering Keliru, Inilah Dosis Obat Demam Tepat Untuk Anak

Tapi bukan berarti ibuprofen haram untuk dikonsumsi saat anak demam tinggi.

Kita sebagai orangtua perlu lebih hati-hati saat memilih ibuprofen sebagai obat penurun panas.

Contoh, pada kasus infeksi virus DBD, infeksi dangue, gangguan fungsi hati lebih cepat terjadi bila anak demam diberikan ibuprofen.

Maka dari itu sebaiknya infeksi demam karena virus dangue tidak diberikan ibuprofen untuk menurunkan demamnya, begitupun dengan aspirin.

Efek samping aspirin sendiri bisa menimbulkan kerusakan pada lambung.

Sedangkan untuk obat injeksi bisa digunakan bila Si Kecil setiap kali minum atau makan dimuntahkan. Atau bisa juga obat anti demam yang dimasukan lewat dubur/suppositoria.

BACA JUGA: [Reportase] Jangan Sampai Salah, Begini Dosis Obat Demam Untuk Ibu Hamil

Penyerapan obat tersebut memang lebih cepat daripada minum oral, sekitar 30 menit demam akan turun.

Pemberian obat penurun demam, parsetamol, Moms juga perlu mengetahui dosis yang tepat jika ingin menggunakannya.

Meskipun petunjuk dalam kemasan tertera, perlu diingat bahwa dosis parasetamol bukan berdasarkan usia, melainkan berdasarkan berat badan anak.

"Harus berdasarkan berat badan bukan berdasarkan usia. Misalnya, usia 1 tahun berat badan 10 kg, maka dosis parasetamol 10mg /kg /kali pemberian, pemberian bisa 4x dalam 24 jam," terang Amar.