[Reportase] Salah Dosis Obat, Panas Tidak Turun Gangguan Lambung atau Hati Bisa Terjadi

By Fadhila Afifah, Minggu, 15 April 2018 | 17:07 WIB
Sebelum Memberikan obat demam, ketahui dosis dan efek samping (iStock)

Nakita.id - Moms, bila Si Kecil sudah terlihat lemas, lunglai, kesadaran menurun saat ia demam, meskipun sudah ditangani dengan pemberian cairan dan istirahat cukup selama 1x24 atau 3x24 jam, sebaiknya priksakan ia ke dokter.

Jika Si Kecil mengalami perburukan seperti diatas, dr. Amar Widhiani Adisasmito,Sp.A(K) menyarankan untuk priksakan anak ke dokter.

BACA JUGA: [Reportase] Deteksi Demam Anak, Ini Cara Cepat Supaya Penanganan Tepat

"Jika terjadi perburukan misalnya demamnya kok 3 jam naik, demamnya semakin naik, sebaiknya dalam waktu 1x24 jam datanglah ke dokter untuk diagnosis, apakah perlu obat atau tidak, atau perlu pananganan lainnya," jelas Amar saat diwawancara Nakita.id di RS Ibu dan Anak Harapan Kita Jakarta, Rabu (4/4/2018)

Meskipun pada dasarnya demam adalah bentuk pertahanan tubuh untuk melawan virus atau bakteri, Moms sebagai orangtua perlu mengobservasi keadaan saat Si Kecil demam.

Ada kalanya demam harus dibiarkan, agar tubuh dapat membunuh virus atau bakteri secara alamiah.

Tapi, adapula tanda darurat dimana Si Kecil harus dibawa ke dokter dan meminum obat penurun panas.

Moms, boleh menggunakan obat penurun panas untuk meredakan sakit/nyeri dan perburukan tadi, tapi harus seksama memilihkan obat yang tepat.

"Orangtua boleh menyimpan obat demam di rumah, sebaiknya obat parasetamol, dan selalu tanyakan pada dokternya dengan berat badan sekian dosisnya berapa," ungkap dokter spesialis Infeksi dan Penyakit Tropis ini.

 BACA JUGA: [Reportase] Jangan Salah Pilih Obat Demam Anak, Lambung dan Hati Taruhannya

Parasetamol terbukti lebih aman dikonsumsi anak 0-12 tahun sebagai obat penurun panas.

"Jenis obat demam yang paling aman untuk anak golongan parasetamol, karena ini paling minimal efek sampingnya, terutama pada lambung atau pada fungsi hati," jelas Amar.

Menurut Amar, ibuprofen juga bisa digunakan namun efek sampingnya lebih tinggi daripada paracetamol.

"Ibu profen juga bisa diberikan dan efek untuk menurunkan demam cukup efektif, cukup poten, tetapi asam di lambung dan bisa mengganggu fungsi hati. Begitu juga novalgin atau aspirin, efek sampingnya juga lebih banyak," kata Amar.

BACA JUGA: [Reportase] Sering Keliru, Inilah Dosis Obat Demam Tepat Untuk Anak

Tapi bukan berarti ibuprofen haram untuk dikonsumsi saat anak demam tinggi.

Kita sebagai orangtua perlu lebih hati-hati saat memilih ibuprofen sebagai obat penurun panas.

Contoh, pada kasus infeksi virus DBD, infeksi dangue, gangguan fungsi hati lebih cepat terjadi bila anak demam diberikan ibuprofen.

Maka dari itu sebaiknya infeksi demam karena virus dangue tidak diberikan ibuprofen untuk menurunkan demamnya, begitupun dengan aspirin.

Efek samping aspirin sendiri bisa menimbulkan kerusakan pada lambung.

Sedangkan untuk obat injeksi bisa digunakan bila Si Kecil setiap kali minum atau makan dimuntahkan. Atau bisa juga obat anti demam yang dimasukan lewat dubur/suppositoria.

BACA JUGA: [Reportase] Jangan Sampai Salah, Begini Dosis Obat Demam Untuk Ibu Hamil

Penyerapan obat tersebut memang lebih cepat daripada minum oral, sekitar 30 menit demam akan turun.

Pemberian obat penurun demam, parsetamol, Moms juga perlu mengetahui dosis yang tepat jika ingin menggunakannya.

Meskipun petunjuk dalam kemasan tertera, perlu diingat bahwa dosis parasetamol bukan berdasarkan usia, melainkan berdasarkan berat badan anak.

"Harus berdasarkan berat badan bukan berdasarkan usia. Misalnya, usia 1 tahun berat badan 10 kg, maka dosis parasetamol 10mg /kg /kali pemberian, pemberian bisa 4x dalam 24 jam," terang Amar.

Contoh petunjuk kandungan paracetamol dalam kemasan obat demam

Rumus dosisnya:

(X / Y) x B

X = Berat badan anak x 10 (untuk dosis minimal)

Y = Kandungan parasetamol dalam 5 ml atau dalam 1 sendok takar (120mg) tertera di kemasan obat (lihat lingkaran merah paling bawah)

B = Hitungan takaran (5 ml) yag terdapat dalam kemasan (lihat lingkaran merah paling atas)

Sebagai contoh, anak usia 1,5 tahun dengan berat badan 11 kg, dosis pasetamol sekali minum adalah:

BACA JUGA: Pernah Dipuji Awet Muda, Bagian Tubuh Yuni Shara Ini Dibilang Tua!

(11 x 10) / 120mg x 5ml = 4,58ml

Dosis 4,58 ml atau dibulatkan menjadi 5ml tersebut dapat diberikan 3-4 kali dalam 1x24 jam.

Perlu dicatat Moms, kandungan parsetamol juga hitungan takaran bisa berbeda pada tiap merek obat, walau sama-masa kandungannya parasetamol.

Maka dari itu untuk bisa menghitung dosis obat, Moms perlu melihat dua hal tersebut di kemasan obat demam parasetamol yang dimiliki.

Adapun untuk memberikan obat demam parasetamol sesuai dengan dosis yang kita hitung, Moms bisa menggunakan sendok takar atau pipet.

Jika dosis yang harus diberikan sebanyak 5ml menggunakan sendok obat.

BACA JUGA: Gemas! Potret Rafathar di Pengajian Jelang Pernikahan Syahnaz Jadi Sorotan

BACA JUGA: 14 Tahun Berlalu Ini Kabar Lisa Face Off yang Disiram Air Keras, Jadi Pengusaha Sukses!

Jika hasil perhitungan dosis tidak terdapat dalam sendok takar, sebaiknya Moms menggunakan pipet.

Pipet untuk mengukur dosis obat demam anak

Dalam takaran pipet tersebut biasanya terdapat petunjuk takaran 0-1 ml dan ada pula yang 1-3 ml.

"Baiknya pemberian obat demam bersamaan dengan jam makan atau jam susu, sehingga asam lambung tidak naik. 24 jam pertama diberikan 4 jam sekali, masih memungkinkan," Amar menyarankan.

Dosis obat bisa saja dinaikan, jika memang tidak ada perkembangan lebih baik pada anak. "Tapi biarkan dokternya yang menghitung, bukan ibu dari pasien," tambah Amar.

BACA JUGA: [Reportase] Kenali Demam Untuk Bisa Mengatasinya dengan Bijak

Moms, dosis yang tepat akan memengaruhi efektifitas obat penurun panas. Juga dapat menghindari Si Kecil dari risiko efek sampingnya.