Atasi Stres Setelah Melahirkan, Psikolog Ini Bagikan Tipnya

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 15 Desember 2017 | 16:17 WIB
()

Nakita.id - Menanti kehadiran buah hati ke dunia merupakan momen yang ditunggu semua ibu, namun perasaan bahagia bisa saja tiba-tiba berubah menjadi sedih dan gelisah.

Jika Moms pernah mengalaminya, besar kemungkinan Moms mengalami baby blues.

Baca juga : Sedikit yang Tahu, Ini 10 Tip Bedakan Handphone Samsung Asli Vs Palsu

Ditemui dalam sesi Talk Show dan kampanye bertajuk #Senangnyajadiibu Kamis (14/12/2017) lalu, psikolog klinis anak Anastasia Satriyo menjelaskan hal ini.

"Iya itu normal kalau ibu yang habis melahirkan mengalami apa yang dinamakan baby blues. Biasanya gejala awal mood berubah yang tadinya bahagia tiba-tiba jadi sedih atau khawatir".

"Normalnya itu terjadi dua sampai lima hari setelah ibu melahirkan, biasanya berlangsung sampai dua minggu", kata Anastasia.

Anastasia menuturkan, jika kondisi perubahan mood tersebut berlangsung lebih dari dua minggu berarti ibu terindikasi depresi.

"Kalau mood ibu berubah lewat dari dua minggu, sampai gak bisa tidur berarti ibu mengalami postpartum depression."

Hal itu perlu diperhatikan ibu dan juga pasangan karena membutuhkan konsultasi dengan dokter atau ahli.

Baca juga : Viral! Bayi ini Lahir Sambil Pegang Alat KB Milik Ibunya, Faktanya..

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal itu?

"Supaya baby blues nya tidak berkelanjutan perlu komunikasi yang baik dengan suami maunya bagaimana terkait mengasuh anak dan hal-hal lain karena ibu yang tahu jelas kondisinya dari mulai hamil, masa kehamilan dan setelah melahirkan itu ibu yang tahu persis"

"Diskusi juga dengan keluarga dan kerabat dekat, misal setelah melahirkan maunya recovery selama berapa lama karena kan biasanya orang pasti excited banget tuh setelah ibu melahirkan terus rame-rame jenguk Si Kecil. Nah ini perlu jadi perhatian untuk mengatur mood ibu", ujar Anastasia.

"Kalau perlu bisa juga bikin skenario untuk jawab pertanyaan atau komentar yang muncul dari orang-orang", katanya berkelakar.

Disamping itu, berkonsultasi dengan psikolog atau orang yang bisa menjadi pendengar yang baik dinilai Anastasia penting jika diperlukan.