Menopause Bisa Terjadi Sebelum Usia 40, Kenali Gejala dan Penyebabnya!

By Fadhila Afifah, Senin, 16 April 2018 | 10:53 WIB
Gejala menopause dini (iStock)

Nakita.id - Moms, pada umumnya, menopause terjadi pada perempuan diatas 51 tahun.

Namun bisa saja karena keadaan tertentu seperti genetik, penyakit, atau prosedur media, beberapa perempuan mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.

Bila terjadi sebelum usia tersebut, alami atau ada penyebab tertentu dikenal sebagai menopause 'prematur'.

BACA JUGA: Siapa Sangka, Rajin Olahraga Yoga Ampuh Cegah Menopause

Selain merasakan sensari hot flashes (perasaan hangat sebagai gejala menopause), perubahan suasana hati, banyak perempuan yang mengalami menopause dini harus mengatasi masalah fisik dan emosional tambahan.

Misalnya, karena menopause menandakan akhir dari masa subur seorang perempuan, maka saat ingin hamil kemungkinan akan mengalami kesulitan.

Lantas apa gejala dari menopause dini?

Gejala menopause dini sama halnya dengan yang dialami oleh perempuan dengan menopause alami, yaitu:

BACA JUGA: Ternyata Menopause Bisa Terjadi Sebelum Usia 40 Tahun! Kok Bisa?

- Periode tidak teratur atau menstruasi terlewat

- Periode yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya

- Hot flashes (perasaan hangat yang tiba-tiba menyebar ke seluruh tubuh bagian atas)

- Gejala-gejala ini tanda ovarium memproduksi lebih sedikit estrogen.

Beberapa perempuan mungkin ada yang mengalami:

- Kekeringan Miss V selain itu juga menjadi lebih tipis dan kurang lentur

- Iritasi kandung kemih dan memburuknya kehilangan kontrol kandung kemih (inkontinensia)

BACA JUGA: Berjemur Belum Tentu Bikin Sehat, Ini Risikonya Untuk Kesehatan

- Perubahan emosional (lekas marah, perubahan suasana hati, depresi ringan)   

- Kulit, mata, atau mulut kering

- Sulit tidur atau insomnia

- Dorongan seks menurun

Selain gejala yang disebutkan di atas, jika Moms berusia di bawah 40 tahun dan mengalami salah satu kondisi berikut, segeralah temui dokter untuk menentukan apakah ada kemungkinan mengalami menopause dini.

Yaitu jika Moms pernah mengalami kondisi sebagai berikut:

- Telah menjalani kemoterapi atau radiasi

- Moms atau anggota keluarga memiliki gangguan autoimun seperti hipotiroidisme, penyakit Graves, atau lupus

- Moms tidak berhasil mencoba hamil selama lebih dari setahun

- Ibu atau saudara perempuan pernah mengalami menopause dini

BACA JUGA: Mengosumsi Brokoli Setiap Hari, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh!

Bagaimana mendiagnosis menopause dini?

Untuk mendiagnosis menopause dini, dokter kemungkinan besar akan melakukan pemeriksaan fisik dan darah untuk menyingkirkan kondisi lain, seperti kehamilan dan penyakit tiroid.

Dia juga dapat melakukan tes untuk mengukur kadar estradiol (hormon pengatur siklus mesntruasi).

Rendahnya kadar estradiol, dapat menunjukkan ovarium mulai gagal berproduksi.

Ketika kadar estradiol di bawah 30, mungkin menandakan bahwa sedang dalam masa menopause.

Namun, tes terpenting yang digunakan untuk mendiagnosis menopause dini adalah tes darah yang mengukur hormon perangsang folikel (FSH).

BACA JUGA: Pisau Dapur Awet Tanpa Tumpul Selama Bertahun-tahun, Begini Caranya!

FSH menyebabkan ovarium menghasilkan estrogen. Ketika ovarium mulai memperlambat produksi estrogen, tingkat FSH akan meningkat.

Ketika kadar FSH meningkat di atas 40 mIU / mL, biasanya menunjukkan bahwa seorang perempuan sedang dalam masa menopause.

Masalah kesehatan lain dapat terjadi pada perempuan yang mengalami menopause dini.

Seperti semua perempuan menopause, saat menopause dini menurunkan tingkat estrogen karena indung telur menghentikan sebagian besar produksi hormon ini.

Tingkat estrogen yang rendah dapat menyebabkan perubahan pada kesehatan keseluruhan wanita dan dapat meningkatkan risikonya untuk kondisi medis tertentu, seperti osteoporosis.

BACA JUGA: Kram Perut Berlebihan Saat Menstruasi, Waspada Alami Penyakit Ini

Risiko kesehatan lainnya yang terkait dengan hilangnya estrogen termasuk peningkatan risiko kanker kolon dan ovarium, penyakit periodontal (gusi), kehilangan gigi, dan pembentukan katarak.

Namun, dibandingkan dengan perempuan yang mengalami menopause alami, seseorang yang mengalami menopause dini bisa lebih berisiko mendapati gangguan kesehatan.

Dapatkah menopause dini diobati?

Gejala dan risiko kesehatan menopause dini, seperti masalah emosional yang mungkin timbul dari itu, masih dapat datasi.

Perempuan yang menghadapi infertilitas atau ketidaksuburan yang disebabkan oleh menopause dini, mungkin perlu mendiskusikan pilihan mereka dengan dokter atau dengan spesialis reproduksi.

BACA JUGA :Manfaat Ajaib Tidur Pakai Kaus Kaki Basah, Obat Berbagai Penyakit!