Nakita.id - Ketika anak keluar dari rumah, llingkungan sosial anak menjadi lebih luas.
Anak tak lagi berada di rumah setiap saat, terutama ketika sudah memasuki masa-masa prasekolah di mana ia mulai bergaul dengan teman sebayanya.
Setibanya di rumah usai sekolah, anak berbicara bahasa yang tidak sepantasnya diucapkan, dan hal ini membuat Moms terkejut.
Baca juga: Setelah Melahirkan Miss V Akan Berubah, Ini Dia 5 Perubahannya
Sebenarnya mereka tidak bermaksud mengatakan hal tersebut untuk menyinggung.
Mengutip dari Child Development Institute, ketika anak berbicara kasar, ia hanya mencontoh kembali kata-kata yang berulang kali didengar.
Mereka hanya belajar untuk berkomunikasi menggunakan bahasa yang diketahui, sehingga menirukan kata-kata sebanyak yang mereka bisa.
Baca juga: Selain Samsung, Hp Xiaomi Banyak Dipalsukan. Ini Cara Membedakannya
Anak tidak tahu jika kata-kata yang diucapkan itu melukai perasaan, mereka berpikir bahwa kata-kata tersebut terlihat keren untuk diucapkan.
Apalagi ketika menyaksikan orang dewasa mengatakan kata umpatan dengan memberi penekanan seperti intonasi suara yang naik atau lebih keras.
Hal ini membuat mereka semakin lebih tertarik menirukannya.
Sebab lain, pengucapan kata umpatan merupakan cara untuk mendapatkan perhatian.