Bayi Jarang Bergerak di Kandungan, Waspada Penyakit Kehamilan Ini

By Anisyah Kusumawati, Selasa, 17 April 2018 | 17:28 WIB
Bayi jarang bergerak menjadi tanda penyakit berbahaya (FatCamera)

# Saat mendekati kelahiran hingga masa persalinan, oligohidramnion dapat menyebabkan komplikasi seperti:

- Posisi bayi sungsang karena tingkat cairan amniotik yang tidak mencukupi bisa membatasi gerakan bayi.

- Bayi merasa tertekan sehingga melepaskan meconium (tinja saat di rahim), hal ini bisa tercampur dengan ketuban dan dapat menyebabkan masalah pernapasan pada bayi.

- Kompresi tali pusat yang menyebabkan penurunan denyut jantung, akumulasi karbon dioksida dalam darah, dan kerusakan otak pada bayi.

BACA JUGA : Catat! Orang-orang Ini Tidak Boleh Makan Nangka, Bisa Bahaya

Menurut March of Dimes, sekitar 4% wanita hamil didiagnosis dengan tingkat cairan ketuban rendah pada trimester terakhir.

Tanda-tanda penyakit ini yang paling bisa dikenali tentunya ialah gerakan yang minim pada janin dalam kandungan.

Selebihnya tanda-tanda lain dapat diketahui saat Moms memeriksakannya ke dokter karena berhubungan dengan kondisi langsung di dalam rahim.

Risiko-risiko ini dapat dikurangi jika tingkat cairan ketuban terus dipantau, Moms.

Oleh karena itu, kuncinya adalah dengan rutin berkonsultasi pada dokter. (*)