Peneliti Ungkap Virus Corona Malah Jarang Menyerang Bayi dan Anak-Anak, Ini Alasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 23 Maret 2020 | 09:23 WIB
Ilustrasi virus corona jarang menyerang anak dan bayi (freepik)

Sampai Minggu (22/3/2020), tercatat lebih dari 400 orang dinyatakan positif corona, dengan angka kematian yang semakin meningkat.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan jumlah tersebut disinyalir akan terus meningkat.

Meski begitu, sebelum virus ini sampai ke Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah meneliti bila wabah ini akan jarang menyerang bayi dan anak-anak.

Mengapa demikian?

Baca Juga: Penelitian Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona, Benarkah?

Mengutip dari NewYorkTimes, sebagian besar pengidap virus corona berusia 45-56 tahun.

Usia tersebut dianggap berisiko tinggi mengalami virus corona.

Jarang ditemukan kasus pada bayi dan anak-anak.

Bahkan di Indonesia, angka positif terinfeksi virus corona pada bayi dan anak-anak sangat rendah.