Peneliti Ungkap Virus Corona Malah Jarang Menyerang Bayi dan Anak-Anak, Ini Alasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 23 Maret 2020 | 09:23 WIB
Ilustrasi virus corona jarang menyerang anak dan bayi (freepik)

Dalam laporan yang ditulis New York Times beberapa waktu lalu, Dr Malik Peiris mengungkap bila bayi dan anak tetap bisa terinfeksi, namun risikonya sangat rendah.

"Dugaan saya adalah orang yang lebih muda tetap bisa terinfeksi, tetapi mereka mendapatkan risiko yang relatif lebih ringan,” kata Dr Malik Peiris, Kepala Virologi di Universitas Hong Kong, yang telah mengembangkan tes diagnostik untuk virus corona.

Mengutip dari Tribun Jogja, beberapa waktu lalu insiden virus corona menjangkit satu keluarga yang bepergian ke Wuhan, Cina.

Baca Juga: Tak Hanya Melalui Kontak Dekat, WHO Ungkap Virus Corona Bisa Menular Melalui Udara, Begini Penjelasannya

Salah satu anggota keluarganya berusia 10 tahun.

Sekembalinya ke Shenzhen, anggota keluarga lain terinfeksi.

Usianya beragam, sekitar 36 hingga 66 tahun. Mereka menderita demam, sakit tenggorokan, diare, dan radang paru-paru.