Berawal dari Sesumbar Indonesia Kebal Virus Corona, Para Ahli Jelaskan Mengapa Kasus Covid-19 Bisa Melonjak Tajam di Tanah Air

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 5 April 2020 | 16:26 WIB
Ilustrasi virus corona (freepik)

Jika dilihat, Indonesia berada di iklim tropis dan menurut ahli virus, drh. Moh Indro Cahyono, virus tak akan bertahan lama hidup di suhu yang panas.

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius)."

"Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya dilansir dari tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020).

Hal serupa juga dibenarkan oleh kajian literatur bahwa suhu di panas seperti di Indonesia tak ideal untuk wabah virus corona.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ahli Ungkap Potensi Wabah Mematikan Seperti Virus Corona di Masa Depan Jika Manusia Terus Lakukan Ini

Lalu apa yang membuat kasus virus corona di Indonesia terus meningkat?

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, lewat siaran pers BMKG pada Jumat (3/4/2020) menjelaskan hasil kajian yang telah disampaikan kepada Presiden dan beberapa Kementerian terkait pada tanggal 26 Maret 2020 lalu soal adanya indikasi pengaruh cuaca dan iklim dalam mendukung penyebaran wabah virus corona.

Dikabarkan bahwa ahli BKMG dan UGM melakukan kajian berdasarkan analisis statistik, pemodelan matematis dan studi literatur mengenai pengaruh cuaca dan iklim terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19.

Akan tetapi, cuaca dan iklim hanya faktor pendukung, bukan faktor penentu untuk Covid-19 berkembang di Indonesia.

Tim dari BMKG dan UGM pun melaporkan dugaan penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.