Berawal dari Sesumbar Indonesia Kebal Virus Corona, Para Ahli Jelaskan Mengapa Kasus Covid-19 Bisa Melonjak Tajam di Tanah Air

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 5 April 2020 | 16:26 WIB
Ilustrasi virus corona (freepik)

Nakita.id - Indonesia termasuk salah satu negara yang belum lama berjibaku melawan pandemi virus corona.

Pasalnya, sejak merebak pada Desember 2019, beberapa negara langsung mengumumkan kasus positif Covid-19.

Kasus nol di Indonesia pun sempat jadi bahasan sampai muncul dugaan kalau virus corona tidak bisa berkembang di Tanah Air.

Baca Juga: Seantero Dunia Dibuat Kocar-kacir oleh Virus Corona, Negara di Asia Tenggara Ini Justru Mampu Catatkan Nol Kasus Baru Bahkan Nol Kematian, Apa Rahasianya?

Hanya saja, rupanya hal tersebut tidak benar dan Indonesia kini sudah memiliki kasus terkonfirmasi berjumlah ribuan.

Hingga saat berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda penurunan jumlah pasien positif corona yang dilaporkan.

Hal ini pun membuat masyarakat bertanya-tanya, kenapa jumlahnya bisa terus naik?

Para ahli pun berusaha mencari apa penyebab naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.

Jika dilihat, Indonesia berada di iklim tropis dan menurut ahli virus, drh. Moh Indro Cahyono, virus tak akan bertahan lama hidup di suhu yang panas.

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius)."

"Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya dilansir dari tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020).

Hal serupa juga dibenarkan oleh kajian literatur bahwa suhu di panas seperti di Indonesia tak ideal untuk wabah virus corona.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ahli Ungkap Potensi Wabah Mematikan Seperti Virus Corona di Masa Depan Jika Manusia Terus Lakukan Ini

Lalu apa yang membuat kasus virus corona di Indonesia terus meningkat?

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, lewat siaran pers BMKG pada Jumat (3/4/2020) menjelaskan hasil kajian yang telah disampaikan kepada Presiden dan beberapa Kementerian terkait pada tanggal 26 Maret 2020 lalu soal adanya indikasi pengaruh cuaca dan iklim dalam mendukung penyebaran wabah virus corona.

Dikabarkan bahwa ahli BKMG dan UGM melakukan kajian berdasarkan analisis statistik, pemodelan matematis dan studi literatur mengenai pengaruh cuaca dan iklim terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19.

Akan tetapi, cuaca dan iklim hanya faktor pendukung, bukan faktor penentu untuk Covid-19 berkembang di Indonesia.

Tim dari BMKG dan UGM pun melaporkan dugaan penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.

Menurut laporan mereka, meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini diduga dipengaruhi oleh mobilitas dan interaksi sosial daripada faktor cuaca.

Hal itu diperkuat dengan pengakuan ahli bahwa kondisi cuaca, iklim serta geografi Indonesia sebenarnya relatif lebih rendah risikonya untuk berkembangnya wabah Covid-19.

Baca Juga: Dokter dan Petugas Medis Dibuat Banjir Air Mata, Nenek Ini Tolak Bantuan Alat Pernapasan dan Korbankan Nyawanya Demi Sembuhkan Pasien Positif Corona Lain yang Lebih Muda

Berdarkan hasil kajian ini, tim BMKG dan UGM pun menyampaikan bahwa apabila mobilitas penduduk dan interaksi sosial benar-benar dapat dibatasi.

Hal itu juga harus disertai dengan intervensi kesehatan masyarakat, maka faktor suhu dan kelembapan udara dapat menjadi faktor pendukung dalam mengurangi risiko penyebaran wabah Covid-19.

(Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul: Selama Ini Dianggap Tak Ideal Berkembang di Indonesia, Para Ahli Ungkap Faktor Penyebab Melonjaknya Kasus Corona di Tanah Air)