Angin Segar Kembali Berembus, Jumlah Pasien Corona di Jawa Timur yang Sembuh Meningkat Tajam Padahal Belum Ada Obat Covid-19, Apa Rahasianya?

By Yosa Shinta Dewi, Rabu, 8 April 2020 | 12:03 WIB
Ilustrasi wabah virus corona. (freepik)

Nakita.id - Saat ini pandemi virus corona di Indonesia masih dalam masa puncaknya.

Pada saat berita ini ditulis, tercatat ada 2.738 orang terjangkit Covid-19.

Selebihnya, ada 221 pasien corona dikabarkan meninggal dunia dan 204 lainnya sembuh total.

Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-aling, Sosok Ini Bongkar Tabiat Mbak You yang Bisa Marah Besar Gegara Masalah Sepele: 'Keinginannya Selangit!'

Lalu, bagaimana peta persebaran wabah virus corona di Indonesia?

Saat ini, DKI Jakarta jadi daerah dengan jumlah pasien terjangkit Covid-19 terbanyak.

Setidaknya, ada 1.369 pasien corona di DKI Jakarta.

Kemudian diikuti Jawa Barat dengan jumlah pasien terinfeksi Covid-19 sebanyak 343 orang positif.

Baca Juga: Bukan Kabar yang Mengenakkan, Miliuner Dunia Ini Beberkan Prediksi Wabah Virus Corona di Dunia Justru Tak Berakhir di Tahun 2020, Kok Bisa?

Banten sebanyak 194 orang tercatat positif corona.

Lalu, Jawa Timur sebanyak 194 pasien tercatat positif Covid-19.

Dari beberapa daerah, Jawa Timur dikabarkan jumlah pasien corona yang sembuh meningkat tajam.

Dilansir dari Kompas.com, ada 42 pasien positif corona dinyatakan sembuh pada Selasa (7/4/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira Kembali Menyelimuti Tanah Air, Pemerintah Umumkan Puskesmas di Seluruh Pelosok Indonesia Siap Lakukan Tes Corona Pakai 2 Cara Ini, Apa Saja?

Mengingat hingga kini obat maupun vaksin virus corona belum ditemukan.

Pemerintah Jawa Timur pun menjelaskan apa yang mendasari warganya banyak yang sembuh dari corona.

Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengatakan bahwa dari awal bulan Maret dirinya memberikan imbauan pada kepala dusun.

"Waktu itu kami social distancing tidak cukup sukses dan kemudian muncul maklumat Kapolri, setelah maklumat Kapolri itu turun maka kita bisa melakukan sosialisasi jadi lebih masif, artinya ada represi karena tetap berkerumun ada keramaian," jelas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dikutip dari Kompas TV (6/4/2020).

Tak hanya melakukan imbauan, pemerintah Jawa Timur bekerja sama dengan aparat hukum untuk menindak tegas bagi warga yang masih nongkrong atau berkerumun.

Di Jawa Timur juga memiliki program tertib physical distancing dengan menutup 111 akses jalan pada jam tertentu.

Bagi pemudik, Khofifah juga memastikan di setiap daerah memiliki sekolah.

"Dijadikan sekolah itu sebagai observasi atau isolasi," tukas Khofifah.

Baca Juga: Banjir Tangisan, Ratusan Pegawai Ramayana Depok Telan Pil Pahit Kena Imbas Virus Corona

"Rapid test dulu, setelah rapid test positif langsung dirujuk ke rumah sakit yang kita siapkan.

"Kemudian bagi mereka yang punya tanda-tanda klinis, misalkan kemungkinan mereka terkonfirmasi PDP misalnya, mereka juga akan dirujuk ke rumah sakit.

"Kemudian, kita akan mengantar mereka ke daerah, ke titik dimana kepala desanya kita minta untuk menjemput untut diobservasi atau isolasi selama 14 hari," jelas Khofifah.

Baca Juga: Tinggal Hitungan Hari, Terungkap Beberapa Fakta dan Manfaat Tak Terduga dari PSBB yang Diterapkan di DKI Jakarta, Apa Itu?

Dengan tindakan tersebut buktinya bisa menekan jumlah pasien corona kian meningkat.