[Reportase] ASI Tak Jamin Bayi Terhindar Stunting, Ini Faktanya

By Gazali Solahuddin, Kamis, 26 April 2018 | 13:44 WIB
Hasil Penelitian dr Damayanti SpAK; Banyak anak ASI mengalami Stunting (Blend Images - KidStock)

“Yang dibutuhkan untuk kecukupan gizi bayi dan anak adalah zat gizi bersumber dari makanan hewani. Prihal stunting, apa yang dibutuhkan untuk mencegahnya? Protein hewani yang paling dibutuhkan,” tegas Yanti.

Makanan nabati, buah, sayur, dan olahannya, boleh diberikan. Tapi bukan menjadi yang utama.

Dari hasil penelitian yang pernah saya lakukan terhadap pola makan anak stunting, jelas Yanti, yang membedakan anak stunting dan tidak adalah protein hewani yang dikonsumsi.

BACA JUGA: Punya Anak Sejuta Ekspresi, Begini Lucunya Ungkapan Gemas Suami Rachel Vennya

Anak stunting ternyata kurang mendapatkan protein dari bahan makanan hewani.

“Bagi anak harus dominan makanan bersumber dari hewani. Bayi tidak boleh makan sayur dan buah banyak-banyak. Karena sayur dan buah akan langsung disekresi tubuh dan dibuang menjadi feses.” Bahkan banyak sayur dan buah, lanjut Yanti, bisa membuang banyak mineral dalam tubuh.

Untuk bayi 6 bulan atau lebih, cukup atau tidak cukup kecukupan ASI, Si Kecil sudah harus diberikan makanan keluarga dengan gizi seimbang juga bervariasi, ada hewani, dan nabati.

Di usia ini ASI bukan lagi yang utama. Makanan padat adalah yang utama.

BACA JUGA: Dekat dengan Kanker, Melly Goeslaw Jadi Duta Cegah Kanker Serviks

Penting diketahui, di antara protein hewani, protein susu berperan. Jadi protein hewani dan susu, menurut Yanti, sama baik untuk mencegah dan mengatasi stunting.

Anak ASI Rentan Stunting

ASI sekalipun terbaik dan paling dibutuhkan bayi supaya tidak stunting, tapi menurut Yanti, faktanya banyak bayi ASI yang mengalami weight faltering.