Tak Hanya Bagi Bayi, Menyapih Memberikan Dampak Ini Untuk Ibu

By Nia Lara Sari, Sabtu, 28 April 2018 | 16:39 WIB
Menurut American Academy of Pediatrics, bayi harus disusui secara eksklusif sampai usia enam bulan. (IStock)

Nakita.idASI adalah sumber makanan terbaik untuk bayi, sejak hari pertama kehidupannya.

BACA JUGA: Kembali Akur, Warganet Puji Angel Lelga Temani Suami Lakukan Hobinya

ASI adalah makanan pertama bayi dan akan menjadi sumber utama makanan bayi hingga usia 6 bulan.

Usia 6 bulan, mulai mengonsumsi padat.

Masuk usia 2 tahun, bayi sudah bisa disapih. Karena ASI tidak lagi bermakna baginya.

BACA JUGA: [GloryStory] Kapan Waktu yang tepat Menyapih Si Kecil, Moms?

Memang, tidak ada panduan yang pasti untuk berhenti menyusui.

Berbicara mengenai berhenti menyusui, apakah hal akan dialami perempuan saat berhenti menyusui ya Moms?

BACA JUGA: Ketik *3370# di iPhone Sinyal Jadi Bagus, Android ada Kodenya Sendiri, Berikut 13 Kode Rahasia Jarang yang Tahu Tapi Bermanfaat Besar

Pembengkakan payudara

Pembengkakan payudara jarang terjadi jika berhenti menyusui secara bertahap.

Namun, tetap saja payudara yang sakit bisa menjadi masalah bagi sebagian ibu.

Ini terjadi karena retensi kelebihan ASI di payudara, karena kelenjar susu manusia terus memproduksi sejumlah susu bahkan beberapa minggu setelah penghentian menyusui.

BACA JUGA: Sering Lakukan Sesi Foto di Tempat Ini, Warganet Malah Protes ke Ayu Ting Ting

Depresi dan perubahan suasana hati

Tingkat prolaktin dan oksitosin, hormon yang memfasilitasi pemberian ASI, juga berpengaruh dalam penghentian menyusui.

Perubahan hormonal dapat memicu depresi dan perubahan suasana hati yang konstan.

Penambahan berat badan

Ibu menyusui harus mengonsumsi 500 kalori lebih banyak setiap hari.

Napsu makan juga cenderung meningkat ketika menyusui.

BACA JUGA: Miliki Wajah yang Tak Menua, Seorang Kakek di Tiongkok Dijuluki Vampir

Tetapi ketika berhenti, napsu makan tidak dengan mudah berkurang.

Ini bisa menyebabkan penambahan berat badan berlebih.

Penambahan berat badan ini, dapat dikontrol dengan tetap berpegang pada diet seimbang yang sehat.

Masa menstruasi yang berat

Umumnya, siklus menstruasi tidak terjadi selama menyusui.

BACA JUGA: Hati-hati! Ternyata Expired Date dan Best Before Memiliki Arti Berbeda

Kondisi ini disebut laktasi amenore, juga disebut infertilitas menyusui.

Penyebab kondisi ini tidak diketahui, tetapi para ahli menduga akibat dari prolaktin dan gangguan oksitosin dalam sekresi ovum (telur) di ovarium.

Ketika Moms berhenti menyusui, prolaktin dan oksitosin kembali ke tingkat sebelum hamilan dan ovarium melanjutkan fungsi normal.

Beberapa wanita mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih lama.

Namun demikian, periode akan kembali normal setelah beberapa siklus.

BACA JUGA: Jadi Ratu Endorse, Sarita Abdul Mukti Ingin Diendorse McLaren! Berapa Harganya?