Percaya Tidak Percaya, Usia 3 Bulan Bayi Mulai Sakit-sakitan

By Gazali Solahuddin, Minggu, 29 April 2018 | 16:32 WIB
Bayi mulai sakit di usia 3 bulan, ini penyebabnya (iStock)

Bisa juga ibu membuat catatan tentang hal-hal yang biasa dilakukan untuk diberikan kepada pengasuh sebagai panduan selama ibu bekerja.

-Tidak Ada ”aturan main” yang jelas kepada pengasuh sejak awal. Tanpa peraturan yang jelas, bisa jadi bayi tak tertangani dengan tepat. Misalnya saja, pengasuh keasyikan nonton televisi atau ber-handphone ria sementara  bayi sudah berkeringat, tetapi bajunya tidak segera diganti sehingga is bayi rewel. Tak Ada salahnya, ketika memutuskan menerima seorang pengasuh, beri batasan/aturan yang jelas, bila perlu dalam bentuk tulisan terperinci, apa yang menjadi perhatian ketika pengasuh sedang bersama is bayi. Termasuk larangan atau kewajiban melakukan ini-itu.

-Ibu melibatkan beberapa pihak sekaligus dalam mengasuh anak, atau anak diasuh oleh orang yang berbeda-beda.

Sebagian bayi akan bingung dan tak nyaman dengan perubahan orang yang menanganinya.

BACA JUGA: Beredar Foto Presiden Korea Selatan Zaman Dahulu, Warganet Justru Soroti Hal Ini

Jadi sebaiknya tetapkan seorang pengasuh yang dipercaya menjadi perawat bayi, sementara nenek menjadi pengawas saja.

-Ibu tidak melatih pengasuh memberikan stimulasi yang tepat. Bayi pun lekas merasa bosan kalau kegiatannya itu-itu saja. Akibatnya ia gampang rewel. Selagi berada di rumah, ibu harus melibatkan pengasuh bayi saat memberikan stimulasi. Atau paling tidak memperlihatkan contoh stimulasi yang dapat ditiru oleh pengasuh.

-Ibu tidak yakin bahwa bayinya akan baik-baik saja bersama pengasuh. Waspada memang perlu, tetapi apa gunanya melimpahkan tanggung jawab perawatan dan pengawasan si kecil kepada pengasuh kalau ibu sulit menaruh percaya?

Sebentar-sebentar ibu menelepon ke rumah sekadar bertanya bayinya sedang apa bagaimana minum susunya atau apakah hari ini bayi sering menangis.

Perasaan dan sikap ibu yang tidak tenang akan berpengaruh pula pada mental pengasuh yang akhirnya memengaruhi caranya menangani si kecil. 

Dalam kesempatan lain, perasaan cemas pada ibu akan dirasakan oleh bayi dan menimbulkan kegelisah. Bayi jadi rewel setiap kali ibunya berangkat ke kantor. Alangkah baiknya jika ibu jauh-jauh hari sebelum kembali aktif bekerja, mengondisikan diri untuk percaya pada pengasuh.

BACA JUGA: Beredar Foto Presiden Korea Selatan Zaman Dahulu, Warganet Justru Soroti Hal Ini

Tentu saja, sebelumnya lakukan seleksi untuk mendapatkan pengasuh yang bertanggung jawab, penuh rasa sayang, dan enak diajak bekerja sama.

Dengan begitu, diharapkan si kecil pun akan jauh lebih siap dan merasa aman dengan pengasuhnya.  Ketika ibu akan berangkat bekerja, biasakan untuk pamit kepada bayi dengan memberikan kecupan dan mengucapkan salam.

Sepulang dari bekerja, lakukan hal yang sama pada si kecil. Kebiasaan ini akan membentuk rasa aman, bahwa ibu pergi hanya untuk sementara waktu.

Ketika hari sudah sore atau gelap, ibu akan kembali berada di rumah. Dengan begitu bayi akan tenang-tenang saja selama ditinggal ibu. Kalau si kecil menangis tatkala melepas ibunya berangkat bekerja, buang jauh rasa sedih di hati agar si kecil bisa belajar tegar.

Tunggulah sebentar hingga anak agak tenang dan yakinkan dirinya bahwa ibu akan kembali lagi nanti.

BACA JUGA:  Waduh! Duduk 8 Jam Setiap Hari, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh