Duh, Kafein Terbukti Dapat Pengaruhi Berat Badan Bayi Selama Kehamilan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 30 April 2018 | 09:52 WIB
Pengaruh kafein untuk kehamilan ()

Nakita.id - Selama ini banyak ibu yang bertanya-tanya, apakah konsumsi kafein yang terdapat pada kopi atau teh aman untuk janin.

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada sebuah penelitian yang penting dan patut Moms ketahui.

BACA JUGA: Sarapan Banyak dan Lengkap Bantu Penderita Diabetes Turunkan Berat Badan

Dilansir dari Prevention, sebuah studi terbaru menghubungkan konsumsi kafein yang rutin dengan obesitas pada bayi.

Studi yang dilakukan oleh British Medial journal tersebut melibatkan hampir 51.000 perempuan dan bayi mereka.

Dari studi yang pernah dilakukan sejak tahun 1999 dan 2008 ini, para ibu melaporkan bahwa mereka mengonsumsi kafein sekali selama kehamilan mereka pada usia kandungan 22 minggu.

Peneliti pun mengelompokkan anak-anak dengan paparan kafein sebelum kelahiran.

Asupan kafein yang dikonsumsi sang ibu sebanyak 50 mg termasuk kadar yang rendah, 199 mg dianggap rata-rata, 299 mg dianggap tinggi, lebih dari 300 mg per hari dianggap sangat tinggi.

Konsumsi kafein ini kemudian dikaitkan dengan pola pertumbuhan bayi mereka yang terjadi sebanyak 11 kali antara 6 minggu dan 8 minggu.

BACA JUGA: Bingung Membedakan Kelelahan Akibat Anemia atau Bukan? Begini Caranya

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa asupan kafein di atas 50 mg per hari meningkatkan risiko peningkatan pada massa atau berat badan bayi.

Berat badan bayi akan bertambah seiring dengan banyaknya jumlah asupan kafein yang dikonsumsi oleh sang ibu.

Risiko bertambahnya berat badan ini pun tentu tidak baik bagi kesehatan bayi, karena bisa menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke di masa depan.

Oleh karena itu, menurut para peneliti menghindari kafein selama kehamilan adalah hal yang baik.

Sebab tidak hanya dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada bayi, tetapi penelitian sebelumnya menunjukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari dapat mengalami keguguran.

BACA JUGA: Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi