Lebih 6000 Nyawa Melayang Dalam Waktu 15 Hari karena Virus Corona, Daerah Ini Harus Biarkan Mayat-mayat Bergeletakan di Jalan Raya dan Ruang Umum

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 23 April 2020 | 15:05 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat.

Kini, narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

Negara 'gagal'

Baca Juga: Foto Lawas Ashanty Kembali Beredar Setelah 7 Tahun Lamanya, Perubahan Wajah Istri Anang Hermansyah Bikin Warganet Kaget, 'Kirain Alami, Ternyata Dibentuk-bentuk Juga'

Presiden Ekuador, Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan.

Hingga 16 April, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus corona.

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.