Berhasil Pulang ke Kampung Halaman di Hari Pertama Larangan Mudik, Perantau Asal Padang Ungkap Curhatan Pilunya: Aku Bisa Mati Kelaparan

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 25 April 2020 | 07:35 WIB
Ilustrasi mudik menggunakan pesawat (Pixabay/@lukasbieri)

Nakita.id - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan larangan mudik Lebaran tahun 2020.

Larangan tersebut mulai berlaku pada Jumat (25/4/2020) kemarin, dengan pembatasan angkutan baik itu darat, laut, maupun udara.

Bagi yang nekat melanggar, pemerintah juga menyiapkan sanksi, yakni meminta pemudik putar balik hingga menjatuhkan denda.

Baca Juga: Bersebrangan dengan Perintah Larangan Mudik Presiden Jokowi, Orang Nomor Satu di Klaten Ini Bolehkan Warganya Kembali ke Kampung Halaman, Asalkan...

Namun, sebuah kisah datang dari seorang perempuan yang lolos mudik di hari pertama larangan diberlakukan.

Melansir dari Kompas.com, Yani Fitri (35 tahun), berhasil meninggalkan Jakarta untuk menuju Padang, Sumatera Barat, Jumat kemarin.

Diakui Yani Fitri, dirinya tidak tahu bagaimana bisa bertahan hidup di Ibu Kota dengan uang yang kian menipis.

Ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, sesaat sebelum bertolak ke Padang, Yani membeberkan ceritanya.

Ia mengaku sebagai seorang manajer penyanyi Minang dan biasa berpergian antar kota dan antar provinsi.

Namun, karena pandemi virus corona, banyak pekerjaannya yang dibatalkan dan berdampak pada penghasilannya.

Baca Juga: Larangan Mudik Berlaku Mulai Hari Ini, Anak Buah Presiden Joko Widodo Sampaikan Ketentuan Lengkapnya Sampai Sanksi Tegas Jika Nekat Melanggar

"Aku mau pulang ke Padang karena memang orang tuaku di sana. Kerjaanku manajer penyanyi Minang dan kebetulan kemarin itu lagi ada promo film. Dari 18 kota kita baru datangi 2 kota dan sisanya di-cancel," ceritanya seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Ketika merantau ke Jakarta pun, Yani mengaku tinggal di kamar kos kecil dan hanya bertahan hidup dari uang simpanannya selama dua bulan.

"Aku sempat mikir dalam hati separah apa situasi ini dan ternyata memang seperti ini. Akhirnya dua bulan di kosan pakai uang simpanan aja," katanya.

"Ibaratnya ini uang buat orangtua malahan dipakai untuk bertahan hidup di Jakarta," lanjutnya.

Karena tercekat kebutuhan, Yani memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Padang.

"Akhirnya aku pesan tiket ke Padang naik Maskapai Batik Air dan dapat penerbangan pukul 12.45 WIB. Waktu itu aku pesan tiket hari Rabu (22/4/2020)," ungkapnya.

Perempuan ini pun mengaku diserang kekhawatiran bisa mati kelaparan jika penerbangannya ke Padang dibatalkan.

Baca Juga: Baru Sehari Diumumkan Larangan Mudik, Jumlah Penumpang Bus yang Berangkat dari Terminal Pulo Gebang Justru Meningkat

"Di situ aku langsung mikir, kalau enggak bisa pulang berarti aku mati kelaparan di Jakarta. Sebab aku sudah enggak ada uang simpanan sama sekali," ungkap Yani.

"Ditambah hari ini kosan terakhir. Saya makanya sudah ragu. Kalau gagal berangkat, siapa yang mau nanggung hidup saya?" tambah dia.

Meski begitu, Yani sadar betul dirinya harus melakukan karantina mandiri sesampainya di kampung halaman.

"Jadi di sana sudah disiapkan kamar. Saya akan karantina mandiri selama 14 hari dan ada persyaratan yang sudah disiapkan," jelasnya.