Kampanye Go Red For Women: Ini Moms, Gejala Serangan Jantung Pada Perempuan Yang Perlu Dicermati.

By Soesanti Harini Hartono, Sabtu, 23 Desember 2017 | 15:51 WIB
Gejala jantung pada perempuan harus diwaspadai karena jumlah kematiannya meningkat. ()

Nakita.id- Perempuan dikenal dengan kemampuannya melakukan multitasking. Termasuk Moms bekerja, yang secara bersamaan mengurus keluarga, menjadi manajer rumah tangga, dan menyelesaikan pekerjaan kantor.

Begitu padatnya kegiatan sehari-hari sehingga Moms sering mengabaikan kondisi kesehatan diri termasuk kesehatan jantungnya.

Padahal saat ini, penyakit kardiovaskuler, termasuk di dalamnya adalah penyakit jantung koroner, menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan di dunia.

Menurut data World Heart Federation, penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 1 dari 3 perempuan di dunia.  Setiap tahunnya, 3,3 juta perempuan meninggal akibat penyakit kardiovaskuler.

Sebenarnya risiko perempuan untuk terkena serangan jantung koroner lebih rendah dibanding dengan laki-laki.

Baca juga: Wow! Berat Badan Turun 16 Kilogram dengan Trik Diet Ini Moms, Mau?

Ini karena perempuan memiliki hormon estrogen yang dapat melindung dari penyakit jantung koroner dan stroke.

Namun semakin usia bertambah, jumlah hormon ini dalam tubuh juga berkurang, terutama saat memasuki usia menopause.

“Sayangnya, karena rendahnya risiko terkena penyakit jantung koroner, perempuan cenderung mengabaikan kondisi kesehatannya. Apalagi jika ia adalah ibu bekerja yang waktunya banyak digunakan untuk mengurus keluarga dan pekerjaannya.

Padahal saat umur sudah bertambah dan hormon berkurang jumlahnya, perempuan akan lebih rentan terkena penyakit berbahaya, salah satunya adalah penyakit jantung koroner,” jelas Dr. dr. Amiliana Mardiani Soesanto, SpJP dari Departemen Kardiologi & Kedokteran Vaskuler FKUI/RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Tokoh dari Yayasan Jantung Indonesia

Secara umum, risiko penyakit jantung yang terutama adalah merokok, kolesterol tinggi, hipertensi, kencing manis, riwayat keluarga, dan menopause.