Kabar Gembira Baru Saja Disampaikan oleh Orang Nomor Satu di Indonesia, Joko Widodo Segera Ketuk Palu Aturan Soal Usaha dan Aktivitas Rakyatnya Agar Segera Berangsur Normal, Kapan?

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 16 Mei 2020 | 16:45 WIB
Presiden Joko Widodo (instagram.com/@Jokowi)

Nakita.id - Hingga berita ini ditulis, di Indonesia jumlah pasien positif corona tercatat ada 16.496 orang.

Sedangkan, pasien positif corona yang dinyatakan sembuh total dilaporkan ada 3.803 orang.

Selebihnya, 1.076 pasien meninggal dunia.

Jumlah pasien positif corona yang di Indonesia juga selalu meningkat.

Baca Juga: Jawab Gaduh Penolakan Naiknya Iuran BPJS Kesehatan, Staf Presiden Joko Widodo Janjikan Hal Ini Pada Publik, Apa?

Begitu juga soal prediksi pandemi virus corona ini berakhir.

Dikabarkan Nakita.id sebelumnya, Singapore University of Technology and Design SUTD sudah memberikan perhitungan terbaru mereka.

Per 7 Mei 2020, SUTD mengeluarkan hasil risetnya yang menunjukkan hasil pandemi virus corona di Indonesia berakhir pada bulan Oktober 2020.

Hampir lima bulan lamanya menuju awal dari akhir pandemi virus corona.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Tembus Angka 16 Ribu, Tangan Kanan Presiden Joko Widodo Justru Ungkap Rencana Pelonggaran PSBB di Sejumlah Daerah Ini, Mana Saja?

Kali ini, pemerintah Indonesia juga menyerukan agar warganya kembali beraktivitas seperti semula.

Sektor usaha juga dianjurkan untuk beroperasi kembali.

Joko Widodo dikabarkan telah menyusun skenario kehidupan normal baru.

"Iya tentu saja nanti kalau sudah diputuskan, sektor-sektor usaha yang tutup dapat berangsur-angsur dibuka kembali," kata Jokowi dalam siaran pers, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga: Anak Mantan Presiden ke-6 Indonesia Ini Beri Tanggapan Menohok Usai Jokowi Ketuk Palu Naikkan Iuran BPJS Kesehatan di Saat Darurat Corona, AHY: 'Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula'

Dilansir dari Kompas.com, setiap sektor usaha yang beroperasi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan sehingga dapat mencegah penyebaran virus corona.

"Saya ambil contoh misalnya rumah makan isinya hanya 50 persen, jarak antar kursi dan meja diperlonggar," ucap Presiden.

Tak sembarangan, Jokowi menjelaskan rencana pemerintah untuk menerapkan hidup normal ini didasarkan pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden RI juga mengedepankan kesehatan masyarakat agar tetap produktif, aman, dan nyaman meski di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Heboh Pelonggaran PSBB di Tengah Korban yang Masih Berjatuhan, Justru Begini Tanggapan Tak Terduga Presiden Joko Widodo, 'Hati-Hati!'

Berdamai dengan pandemi Covid-19 bukan berarti tanda pesimis, begitu ujar Jokowi.

"Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas.

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini.

"Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," imbuh Joko Widodo.

Lantas, kapan Joko Widodo akan mengetuk palu untuk menyambut tatanan kehidupan baru?

Baca Juga: Ada Sesuatu yang Akan Bikin Lega di Akhir Mei hingga Awal Juni, Jokowi Baru Saja Bocorkan Segudang Kemajuan Signifikan Terkait Penanganan Pandemi Corona di Indonesia

Menyoal hal tersebut, Joko Widodo mengaku harus berhati-hati agar tidak salah memutuskan.

"Kita harus sangat hati-hati. Jangan sampai kita keliru memutuskan. Tapi kita juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini. Kondisi yang terkena PHK dan kondisi masyarakat yang menjadi tidak berpenghasilan lagi. Ini harus dilihat," papar Jokowi.

Pemerintah akan melihat data dan fakta seputar Covid-19 terlebih dahulu.

Hingga kini, Joko Widodo dan jajarannya masih mengevaluasi aturan tersebut.

Baca Juga: Belum Bisa Bertatap Muka Gara-gara Covid-19, Presiden Joko Jawab Rengekan Jan Ethes Untuk Bertemu: 'Mbah Sudah Kangen, Tapi Sabar Dulu'