Kabar Kurang Enak Didengar, Anies Baswedan Syok Bongkar Data Pasien Covid-19 Didominasi Pelajar Padahal Sekolah Sebentar Lagi Bakal Dibuka, 'Big Problem'

By Yosa Shinta Dewi, Minggu, 17 Mei 2020 | 19:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Nakita.id - DKI Jakarta hingga kini masih menduduki peringkat pertama daerah dengan jumlah pasien positif corona terbanyak.

Pada saat berita ini ditulis, setidaknya ada 6.010 warga DKI Jakarta yang positif corona.

Meski begitu, Anies Baswedan sudah mengetuk palu aturan baru mengenai dibukanya kembali sekolahan tepat dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021 pada 13 Juli 2020.

Namun, Gubernur DKI Jakarta itu dibuat syok usai tahu data mengenai pasien Covid-19 di wilayah yang ia pimpin.

Baca Juga: Anies Baswedan Sumringah Kantongi Berita Baik untuk Warganya Soal Tanda-tanda Pandemi Corona Mulai Terlihat Mereda di DKI Jakarta, 'Alhamdulillah...'

Anies mengungkap usia produktif yang banyak terpapar virus corona justru usia-usia siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa.

Padahal pemuda-pemuda tersebut terlihat sehat alias tak menunjukkan gejala terinfeksi covid-19 tutur Anies.

Namun menurutnya, dibalik apa yang terlihat sehat tersebut, siswa SMA dan mahasiswa yang memiliki resiko tinggi tertular virus.

Sebab Anies mengungkap bahwa tingginya aktivitas pemuda di Jakarta menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat penularan di usia tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan Keluarkan Pergub Baru, Warga yang Tidak Pegang KTP Jabodetabek Diterpa Kegalauan Luar Biasa Terkait PSBB, Mengapa?

Bahkan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, yang tertular covid-19 pun masih terlihat sehat.

"Mereka pergaulannya luas, intensif, dan dari statistiknya menunjukkan mereka yang paling banyak terpapar, dan sebagian dari mereka terpapar sehat walafiat," ujar Anies dalam video rapat pimpinan pembukaan sekolah yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI, Kamis (14/5/2020).

Lantaran tak memperlihatkan gejala seperti halnya orang yang terpapar virus corona, Anies mengatakan orang-orang di usia ini berpotensi sebagai perantara penularan virus (carrier).

Kondisi tersebut menurutnya memang berbeda dengan pasien yang sedang dirawat di rumah sakit yang jelas menunjukkan gejala.

Baca Juga: Viral Kasus Indira Kalistha yang Abaikan Virus Corona, Selebram Awkarin Sebut Sang YouTuber Tak Tahu Keadaan: 'Enggak Ngerti di Mana Lucunya, Menurut Gue Take Down!'

"Kalau terpapar, sakit, kan jelas dia tidak menularkan ke siapa-siapa, wong dia di rumah sakit. Tapi terpapar dan sehat, that's a big problem. Itu rata-rata (usia) SMA dan masuk sekolah," kata dia.

Anies pun mengkhawatirkan mengenai apa yang terjadi tersebut sebab sulitnya dideteksi oleh tim medis.

Temuan itupun membuat Anies kini sedang mempertimbangkan skema pembelajaran di sekolah pada tahun ajaran baru 2020/2021.

Sebab tingginya potensi penularan covid-19 di usia sekolah dan mahasiswa di Ibukota.

Baca Juga: Jangan Kaget Lihat Angkanya! Anies Baswedan Blak-blakan Bongkar Kemungkinan Jumlah Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Jauh Lebih Tinggi dari Data Kemenkes

Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), Anies mengungkap mengenai pembukaan sekolah pada tahun ajaran baru bisa mempertimbangkan zona persebaran covid-19.

Apakah sekolah tersebut berada di zona merah atau di zona hijau.

Oleh sebab itu, Anies mangatakan bahwa untuk jenjang SD akan dilaksanakan pembelajaran seperti biasa di lokasi-lokasi zona hijau.

Baca Juga: Risiko Bila Tetap Nekat Mudik Tak Dihiraukan, Anies Baswedan Beri Ancaman Keras Bagi yang Sudah Terlanjur Sampai di Kampung Halaman, 'Belum Tentu Bisa Balik ke Jakarta'

Namun untuk jenjang SMA dan SMK atau sederajat, Anies akan melakukan peninjauan ulang dan melakukan pendekatan khusus.

"Jenjang yang lebih tinggi seperti SMA misalnya, SMK, itu yang mungkin perlu ada pendekatan khusus," ucap Anies.

(Artikel ini sudah tayang di Sosok.id dengan judul: Bikin Syok, Anies Baswedan Buka Data Siswa SMA dan Mahasiswa Banyak Kena Covid-19, Padahal Terlihat Sehat!)