Pemerintah Singgung Potensi Ancaman Covid-19 Saat Arus Balik Mengingat Banyaknya Pemudik Nekat Pulang Kampung

By Ela Aprilia Putriningtyas, Kamis, 21 Mei 2020 | 19:40 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

“Kembalinya pekerja informal ke kampung halaman atau mudik terbukti secara empiris terjadi pertambahan jumlah kasus per hari di Pulau Jawa selain Jakarta,” kata Pandu dalam diskusi daring bertajuk “Mobilitas Penduduk dan Covid-19: Implikasi Sosial, Ekonomi, dan Politik” pada Senin (4/5/2020). Diprediksikan, kenaikan kasus untuk orang-orang yang perlu dirawat di rumah sakit secara signifikan mulai terjadi pada minggu ke-2 bulan Ramadan.

Baca Juga: Sesumbar dengan Bilang Sunda Empire Adalah Pemilik Bumi dan Bisa Basmi Wabah Covid-19, Rangga Sasana Justru Ketahuan Sakit Gejala Virus Corona: 'Sekarang Dia Diisolasi' “Kenaikan signifikan kasus yang perlu perawatan rumah sakit, mulai (terjadi) di minggu ke-2 bulan puasa dengan puncak saat Lebaran,” jelas Pandu. Diperkirakan kasus akan mencapai puncaknya pada Minggu (24/5/2020).

Baca Juga: Baru Cabut Status Lockdown, Prancis Laporkan 70 Kasus Anak-anak Terinfeksi Corona Usai Sekolah Kembali Dibuka, Bagaimana dengan Indonesia? Kasus tersebut akan mencapai angka 40 ribu, saat warga Jabodetabek melakukan mudik ke wilayah Pulau Jawa non-Jakarta. Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul Pemerintah Khawatir Pemudik Jadi Sumber Penularan Covid-19 setelah Arus Balik Lebaran