Belum Ada Sebulan Kebijakan PSBB Dicabut, Korea Selatan Umumkan Kegagalannya Terapkan New Normal, Begini Kabar WNI yang Masih Terjebak di Negeri Gingseng

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 30 Mei 2020 | 12:11 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay)

Nakita.id - Baru saja jalankan new normal atau hidup normal yang baru, Korea Selatan malah mendapatkan kegagalan yang telak.

Korea Selatan juga menjalankan PSBB awalnya, dan resmi dicabut pada 6 Mei lalu.

Namun pada akhirnya, Korea Selatan malah melaporkan adanya kasus baru setelah pencabutan PSBB.

Pada hari Kamis (28/5/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 79 kasus infeksi baru dengan 67 di antaranya berasal dari daerah Seoul.

Sementara pada Jumat (29/5/2020) KCDC melaporkan ada 58 kasus baru di Korsel dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Jepang Kabarkan Berita Baik, Negeri Sakura Sudah Terapkan New Normal Setelah Status Darurat Covid-19 Dicabut

Pemberlakuan kembali pembatasan sosial ini rencananya akan dilakukan di wilayah Seoul Metropolitan dan Gyeonggi-do.

Kebijakan ini dimulai pada 29 Mei 2020 pukul 18:00 hingga 14 Juni 2020.

Kondisi Korea Selatan Saat Ini

Menteri Kesehatan Park Neung-hoo memutuskan untuk menutup kembali museum, taman, dan galeri seni yang sebelumnya sempat dibuka.

Selain itu, perusahaan-perusahaan juga diminta untuk menerapkan jam kerja yang lebih fleksibel guna mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Warga Seoul juga disarankan untuk menghindari pertemuan sosial atau pergi ke tempat-tempat ramai, termasuk restoran dan bar.

Fasilitas keagamaan diminta ekstra waspada dengan melakukan tindakan karantina.

"Dua minggu ke depan sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi di wilayah metropolitan. Kita harus kembali melakukan pembatasan sosial secara penuh jika kita gagal," kata Park Neung-Hoo dilansir dari The Guardian (28/5/2020).

Park memohon kepada penduduk di wilayah ibukota dan sekitarnya untuk menghindari pertemuan yang tidak perlu.

Ia juga mendesak perusahaan untuk mengizinkan karyawan yang sakit mengambil cuti.

"Rute infeksi sedang didiversifikasi di tempat kerja, sekolah penuh sesak dan ruang karaoke di daerah metropolitan," kata Menteri Kesehatan Park Neung.

Baca Juga: Siap Lancarkan Jurus Terbaru, Pemerintah Jadikan 7 Wilayah Ini untuk Uji Coba Terapkan Era New Normal Gantikan PSBB, di Mana Saja?

Selain itu, Kementerian Pendidikan Korea Selatan menyebut bahwa peningkatan kasus baru-baru ini telah memengaruhi pembukaan kembali sekolah secara bertahap.

Lebih dari 500 sekolah telah menunda dimulainya kembali kelas karena kondisi ini.

Himbauan Dubes RI untuk WNI yang ada di Korea Selatan

Duta besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Korea Selatan, Umar Hadi dalam video, Jumat (29/5/2020) menjelaskan beberapa poin penting yang harus diperhatikan WNI yang tinggal di Korsel.

Dikutip dari Tribunnews.com Umar Hadi meminta WNI yang ada di Korea Selatan khususnya di Seoul dan sekitarnya memperhatikan imbauan pemerintah setempat.

Hal tersebut dikarenakan ada kluster baru yang cukup mengkhawatirkan di antaranya dari tempat hiburan malam di Itaewon dan gudang perusahaan Kupang.

"Jadi terjadi pusat penyebaran baru," ujarnya

Pemerintah Korea Selatan akan menutup beberapa fasilitas kesehatan umum seperti tempat hiburan malam, karaoke, dan seluruh rencana pertemuan/ public gathering akan ditangguhkan.

Selain itu, Umar Hadi berpesan khusus kepada pengurus masjid, musala maupun gereja Indonesia yang ada di Seoul dan sekitarnya agar memperhatikan beberapa imbauan.

Fasilitas keagamaan didorong untuk menyelenggarakan acara keagamaan secara non-tatap muka dan non-kontak, pertemuan dalam kelompok kecil juga disarankan untuk dihindari.

Baca Juga: Siap-siap Sambut Era 'New Normal' di Tengah Corona, Begini Aturan Main Bila Ingin Berbelanja ke Mal Ketika Skenario Itu Diterapkan

Dalam kasus penyelenggaraan acara keagamaan secara langsung, jumlah peserta harus dikurangi, pemeriksaan suhu badan dilakukan, memakai masker, dan hindari makan bersama serta kegiatan lainnya yang memungkinkan tereksposnya droplet seperti bernyanyi atau berteriak.

Bagi setiap kantor agar ditunjuk manajer karantina, jika terdapat kasus agar dilaporkan dan diwaspadai kemungkinan ada kluster dan menerapkaan kerja fleksibel atau shift.

Jika menggunakan fasilitas umum di tempat kerja, agar digunakan secara bergantian dan ruangan khusus untuk merokok dilarang untuk digunakan dan disarankan untuk merokok di luar gedung.

"Kami pun di KBRI juga kembali menyesuaikan pekerjaan dan pelayanan sesuai imbauan pemerintah Korea Selatan," ujar Umar Hadi.

Dubes RI tersebut meminta mahasiswa Indonesia di Korea Selatan, khususnya di Seoul agar saling menjaga dan meminta pengarahan kepada penanggung jawab mahasiswa Indonesia yang berada di masing-masing kampus.

Ia juga meminta WNI yang bekerja di Korsel meminta arahan kepada pimpinan perusahaan dan meminta para pengurus masjid menyesuaikan kegiatannya sementara waktu mulai hari ini sampai 14 Juni

"Saya minta kerjasama dan pengertian dari saudara-saudara semua, WNI yang ada di Korea Selatan khususnya yang ada di kota Seoul sehingga kita semua selamat," ujarnya.

Baca Juga: Joko Widodo Minta Masyarakat Berdamai dengan Situasi 'New Normal', Seperti Apa Pola Hidup Baru di Tengah Pandemi Corona Itu?

(Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul "NEW NORMAL GAGAL, Begini Kondisi Terbaru Korea Selatan, Dubes RI Anjurkan WNI Lakukan Beberapa Hal")