Perempuan Ini Berhasil Turunkan Berat Badan 31 Kg, Ini Dia Rahasianya!

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 29 Desember 2017 | 12:12 WIB
Transformasi Lucy Carleton ()

 

Nakita.id - Memiliki tubuh yang langsing dan ideal tentu menjadi impian banyak perempuan.

Namun, tak jarang ada perempuan yang tidak percaya diri dengan tubuhnya.

BACA JUGA: Tak Hanya Turunkan Berat Badan, Diet Brainbows Bikin Moms Happy

Hal ini yang pernah dialami seorang wanita bernama Lucy Carleton.

Perempuan berusia 21 tahun ini sukses menurunkan berat badannya sebanyak 31,7 kg!

Semua itu bermula ketika suatu hari, ia harus dibawa ke rumah sakit karena terkena sindrom ovarium polikistik.

Penyakit ini biasanya mengintai perempuan yang memiliki berat badan berlebih.

Penyakit ini menyebabkan Lucy kehilangan darah dan lemas.

Dengan cara sederhana, ia berhasil memangkas berat badannya! Penasaran Moms? Ini yang dilakukannya;

BACA JUGA: Terlalu Malas Nge-gym, Coba Olahraga 7 Menit Ini Agar Tubuh Ramping

1. Memerhatikan pola makan

Lucy bertekad menurunkan berat badannya, ia pun mengubah pola makannya.

Saat sarapan ia mengonsumsi Oat, irisan almond, 1/2 cangkir buah, dan 2 butir telur rebus

Tiba waktu makan siang Lucy makan 4 ons ayam bakar, nasi quinoa / coklat, asparagus, serta 1/4 alpukat

Untuk menu makan malam ia makan kalkun dengan sayuran panggang (squash, zucchini, bawang, paprika, jamur, dan bayam) dan 1/4 alpukat.

Untuk kebutuhan lemak, makan makanan yang mengandung lemak baik seperti kacang, irisan daging sapi, alpukat setiap hari.

2. Olahraga

Lucy memilih untuk olahraga lari sprin dan naik turun tangga dalam speed yang kencang selama 20 menit.

Selain  itu ia melakukan latihan angkat beban selama 30-45 menit.

BACA JUGA: Sudah Cukupkah Kebutuhan Kalium Moms Dalam Tubuh? Coba Cek, Moms!

3. Mengubah gaya hidup

Dilansir dari Times of India, Lucy menjelaskan bahwa dirinya menghindari menyantap makanan cepat saji.

Ia juga melakukan olahraga 5-6 kali dalam seminggu.  Lucy juga menuturkan bahwa jika kita ingin mengubah fisik, kita harus mengubah mental lebih dulu. (*)

(Erinintyani Shabrina Ramadhini / Nakita.id)