Serangan Virus Corona di Indonesia Belum Kunjung Reda, BIN Prediksi Angka Penularan Bisa Terus Meningkat karena Ulah Warga Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 8 Juni 2020 | 18:15 WIB
Ilustrasi virus corona menyerang manusia (Pixabay.com/ _freakwave_)

Nakita.id - Hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih belum mengalami penurunan.

Badan Intelijen Negara (BIN) membongkar dugaan alasan mengapa kasus Vovid-19 masih terus menanjak.

Baca Juga: Kabar Terbaru Penanganan Pandemi Corona, WHO Malah Baru Saja Umumkan ke Dunia Ganti Jenis Masker untuk Cegah Covid-19 yang Ternyata di Indonesia Sudah Dilakukan Sejak Lama

Sebelumnya, BIN pernah mengungkapkan sebuah prediksi yang menyebutkan bahwa puncak serangan virus corona di Indonesia bisa terjadi pada Bulan Juli 2020 dengan 106 ribu lebih kasus.

Melansir dari Wartakota, perkiraan tersebut merupakan kajian Badan Intelijen Negara (BIN) yang dipaparkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam rapat virtual dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Dalam paparan tersebut, BIN mengestimasi kasus corona pada akhir Maret sebanyak 1.577 orang dan realitanya 1.528 kasus.

Artinya, prediksi tersebut 99 persen akurat.

Baca Juga: Benar-benar Bikin Kaget, Peneliti Temukan Penemuan Baru Soal Dampak Virus Corona yang Bisa Rusak Alat Vital Pria, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Lalu, diperkirakan di akhir Juni ada 105.765 kasus, dan akhir Juli atau puncaknya sejumlah 106.287 kasus.

Dalam tayangan di kanal YouTube tvOneNews (7/6/2020), juru bicara BIN, Wawan Purwanto menurutnya kasus Covid-29 di Indonesia masih akan terus bertambah.

Menurutnya hal itu berkaitan dengan tingkah pola masyarakatnya yang masih belum mematuhi protokol kesehatan.

"Angkanya masih menunjukkan kenaikan karena kita juga melakukan banyak sekali rapid test dan upaya melihat bagaimana persebarannya di wilayah di Indonesia.

Pasca ada Idulfitri kemaren itu juga masih beberapa daerah, saudara-saudara kita masih belum menunjukkan disiplin yang bagus sehingga di sana angka-angkanya (kasus Covid-19) masih keliatan meningkat," ungkap Wawan.

Baca Juga: Baru Saja Ukir Prestasi dalam Penanganan Covid-19, Walikota Risma Akui Sedang Godok Rencana Ini Agar Ekonomi Surabaya Tak Lagi Lesu: 'Mudah-mudahan Diterima Gubernur'

Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh ahli epidemiologi UI, Pandu Riono dalam acara iNews Sore (9/5/2020).

Pandu menjelaskan bahwa menurutnya salah satu penyebab kasus virus corona di Indonesia masih meningkat yakni lantaran masih banyak masyarakat yang tak patuh akan imbauan pemerintah.

"Karena tingkat kepatuhan masyarakat tidak nambah," ungkapnya.

Baca Juga: Tak Lagi Berkutat dengan Corona, Ridwan Kamil Bawa Berita Bahagia Jawa Barat Melenggang di Kancah Internasional dan Berhasil Singkirkan Negara-negara di Dunia, Ada Apa?

"Data-data secara nasional, menggunakan data dari google itu bahwa tidak ada peningkatan kepatuhan masyarakat, data DKI juga demikian," tambahnya.

Sehingga menurutnya hal itu membuat kasus Covid-19 di Jakarta yang sempat menurun kembali meningkat.

Ia takut jika masyarakat terus membandel, pandemi ini tak kunjung usai.

Baca Juga: Siap-siap Indonesia Pulih dari Pandemi Corona Dalam Waktu Dekat, Pemerintah Buka Data Mengejutkan 3 Provinsi Ini Alami Lonjakan Drastis Pasien Covid-19 yang Sembuh

"Ini yang mengkhawatirkan sehingga kita tidak punya kesempatan untuk lebih cepat meredakan pandemi ini," jelas Pandu.

Yuk ikuti anjuran pemerintah untuk jaga kesehatan, menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak dan jangan berkerumun serta rajin mencuci tangan ya.

(Artikel ini telah tayang di GridHITS.ID dengan judul "Bak Petir di Siang Bolong! BIN Prediksi Kasus Covid-19 Masih Akan Meningkat karena Ini, Ahli Epidemiologi: Ini yang Mengkhawatirkan")