Patahkan Rumor Adanya Gelombang Kedua, Anak Buah Presiden Joko Widodo Akhirnya Buka-bukaan Penyebab Kasus Covid-19 Mendadak Meroket Tajam Sampai 2 Hari Berturut-turut

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 11 Juni 2020 | 18:10 WIB
Kasus Covid-19 di Indonesia mendadak meningkat tajam (Kolase foto dok. BNPB & Kompas.com)

Nakita.id – Jelang penerapan new normal, sebuah kabar kurang mengenakkan justru muncul.

Pasalnya, sejak ditemukan kasus pertama di tanggal 2 Maret lalu, jumlah kasus positif corona di Tanah Air tiba-tiba meroket tajam hingga tembus lebih dari 1.000 kasus dalam satu hari.

Melansir dari Kompas.com, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.241 orang.

Baca Juga: Hati-hati! Era New Normal Bisa Tingkatkan Risiko Tertular Sekaligus Menularkan Virus Corona, Inilah Beberapa Hal yang Perlu Dipersiapkan Menurut Dokter

Melonjaknya angka tersebut sontak membuat publik geger hingga muncul dugaan gelombang kedua virus corona akan muncul.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun meminta melonjaknya kasus harian Covid-19 tak langsung dikaitkan dengan potensi munculnya gelombang kedua.

Menurut Wiku, kenaikan kasus positif terjadi karena peningkatan kapasitas uji spesimen dari hasil pelacakan kontak atau tracing yang agresif.

Baca Juga: Bikin Syok Kasus Harian Covid-19 Tembus 1.241 Orang, Usut Punya Usut Rekor Tertinggi Ini Diakibatkan oleh Satu Hal

"Kami percayai (lonjakan) ini hasil dari peningkatan kapasitas Indonesia untuk melakukan tes. Pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan utama meningkatkan pelacakan, dan juga disebabkan penemuan kasus aktif," kata Wiku dalam jumpa pers daring yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020).

"Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya sekadar mengaitkan pertambahan dengan gelombang kedua penularan virus," sambungnya.

Wiku mengatakan, saat ini pemerintah telah berhasil mencapai target uji spesimen sebanyak 10.000 sampel per hari.

Baca Juga: Bak Menantang Maut, Saat Wilayahnya Sudah Menjadi Zona Hitam Seorang Seniman Jawa Timur Ini Justru Tantang Sedot Mulut Pasien Covid-19

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir jumlahnya naik mencapai 16.000 sampel per hari.

Saat ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas uji spesimen menjadi 20.000 per hari.

"Saat ini lebih banyak laboratorium dan universitas yang mampu melakukan tes," ucap Wiku.

Wiku menambahkan, akan lebih akurat untuk melihat perkembangan kasus Covid-19 berdasarkan data masing-masing daerah.

Baca Juga: Badai Virus Corona Belum Juga Usai, WHO Mengimbau Masyarakat untuk Hati-Hati dengan Virus Lain Ini yang Juga Sudah Memakan Korban Jiwa

Sebab, menurutnya, sebenarnya saat ini terdapat daerah yang sudah membaik dan masuk dalam kategori zona kuning atau zona hijau.

Namun, masih ada sejumlah daerah yang tercatat sebagai zona merah.

"Jadi tergantung dengan respons dan manajemen daerah setempat, agar mampu memenuhi kebutuhan dasar di lapangan," ujarnya.

Baca Juga: Hebat Bukan Main, Ada Daerah di Indonesia yang Warganya Masih Kebal Virus Corona karena Cepat Tanggap Lakukan Ini

Sebagai informasi, dalam dua hari terakhir, Selasa (9/6) dan Rabu (10/6), Indonesia berturut-turut mencatat rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19.

Pada Selasa, terdapat penambahan 1.043 kasus baru Covid-19.

Sedangkan, pada Rabu, tercatat penambahan 1.241 kasus baru.

Namun, pada Kamis hari ini, jumlahnya kembali turun ke angka 979.

Baca Juga: Bukti Virus Corona Tak Selalu Jadi Momok, Satu Keluarga di Malang Ini Kompak Sembuh Total dari Covid-19 Berbekal Hal Sederhana, Begini Kisahnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 Naik, Gugus Tugas Minta Tak Dikaitkan dengan Gelombang Kedua".