Kerap Digunakan Dalam Masakan, Apakah Kita Masih Bisa Menggunakan Jamur Enoki yang Viral Sebabkan Kematian karena Bakteri Listerianya?

By Cecilia Ardisty, Kamis, 25 Juni 2020 | 19:20 WIB
Jamur Enoki (freepik)

Nakita.id - Belum lama ini trending Twitter menunjukan keyword jamur enoki menjadi perbincangan warganet.

Hal ini lantaran jamur enoki diklaim dapat menyebabkan seseorang terinfeksi bakteri Listeria hingga meninggal dunia.

Sementara jamur enoki kerap digunakan dalam masakan, apakah kita masih bisa menggunakannya?

Baca Juga: Snack Keju Murah Ini Mendadak Jadi Mahal Gara-gara Ditaburi Jamur Seharga Rp 30 Juta, Chef Arnold: 'Cemilan MasterChef Emang Beda!'

Pada 11 Maret lalu, jamur enoki yang mengandung bakteri Listeria menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 30 orang lainnya dirawat di rumah sakit Amerika Serikat.

Bakteri Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) itu disebutkan terdapat pada jamur enoki yang diproduksi oleh perusahaan pangan Sun Hong Foods dan Green Co, LTD asal Korea Selatan.

L. monocytogenes adalah spesies bakteri penyebab penyakit yang ditemukan pada lingkungan lembap, tanah, air, hewan, dan vegetasi yang membusuk.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Makanan Tidak Populer Ini Justru Punya Khasiat Mujarab, Rasakan Perubahan Menakjubkan pada Tubuh!

Bakteri ini dapat bertahan hidup dan tumbuh di pendingin udara atau makanan yang diawetkan.

Laman resmi Centers of Disease Control and Prevention (CDC) AS menyebutkan pihaknya telah menarik jamur enoki dari perusahaan tersebut usai ditemukannya bakteri L. monocytogenes.

Atas kasus tersebut, Kementerian Pertanian RI akan memperketat pemeriksaan jamur enoki yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Hindari Jenis Jamur Ini Saat Hamil, Bisa Sebabkan Bayi Cacat Fisik

Dimasak dengan benar

Dokter Ahli Gizi Komunitas dan Magister Filsafat, Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum menyebutkan langkah yang dilakukan oleh Kementan baik untuk mencegah wabah menularnya penyakit Listeria.

“Ini lebih pada pencegahan wabah menularnya Listeria ke sumber pangan lain. Jadi itu tindakan preventif melindungi produk,” tutur Tan kepada Kompas.com, Kamis (25/6/2020).

Menurut ia, bakteri L. monocytogenes akan mati jika dimasak dengan benar yaitu dengan suhu mulai dari 75 derajat Celcius.

“Sekitar 75-80 derajat Celcius sudah mati, apalagi jika dimasak sampai matang dengan suhu 100 derajat Celcius,” tambahnya.

Tan menyebutkan bahwa pada dasarnya tidak semua makanan harus dimasak sampai matang, karena zat gizi terutama antioksidan akan hilang.

“Tapi mencegah infeksi penyakit yang ditularkan lewat makanan seperti Listeria ini memang membuat kita kembali ke PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat),” paparnya.

Baca Juga: Dikira Flu Biasa, Pria Ini Ternyata Terserang Jamur yang Melukai Tenggorokannya

Bakteri L. monocytogenes, lanjut Tan, tak hanya ditemukan pada jamur enoki. Bakteri ini sering ditemukan sebagai kontaminan pada makanan yang tidak dimasak atau dimakan begitu saja.

“Antara lain seperti keju, produk susu, dan sosis,” tambahnya.

Selain memasak dengan benar, Tan juga menyarankan untuk cuci tangan dan mencuci bahan makanan dengan seksama.

“Bedanya kalau cuci tangan pakai sabun, cuci sayur dan buah cukup dengan air mengalir. Jangan lupa, bilas dengan air matang,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Gizi: Bakteri Listeria di Jamur Enoki Mati Jika Masaknya Benar"