Mengapa Darah Nifas Berhenti Lebih Lama? Ini Penjelasannya

By Dini, Jumat, 10 Juni 2016 | 00:40 WIB
Mengapa Darah Nifas Berhenti Lebih Lama? (Dini)

Nakita - Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid.

Darah nifas mengandung trombosit, sel-sel nekrosis atau sel mati, dan sel-sel endometrium sisa. Kapan darah nifas berhenti keluar?

Yang menarik untuk diketahui, warna darah pada masa nifas akan berbeda-beda. Pada minggu pertama masa nifas, darah yang keluar akan berwarna merah segar (lochia rubra).

Setelah itu selama dua minggu, warna darah yang keluar berubah menjadi kecoklatan dan kekuningan (lochia sanguinolenta).

Berikutnya, mulai keluar lendir-lendir putih bening atau agak kuning (lochia alba).

Darah nifas baik persalinan caesar maupun persalinan normal, secara teori, berlangsung sekitar 40 hari atau 6 minggu, namun, bisa kurang atau lebih dari itu.

Baca Juga: Biaya Pemeriksaan Ibu Nifas, Kenali Pentingnya Perawatan Setelah Melahirkan

Darah nifas yang cepat berhenti bisa disebabkan beberapa hal. Misal, kontraksi rahim sangat baik, kondisi tubuh mama sehat, serta tidak ada sisa-sisa ari-ari yang tertinggal di dalam rahim.

Mama yang bersalin melalui operasi caesar semestinya juga memiliki darah nifas yang lebih sedikit dengan masa perdarahan yang lebih singkat.

Sebab pada operasi caesar, umumnya rahim Mama dibersihkan, meski tak semua dokter melakukan hal ini.

Pada ibu yang menyusui bayinya dengan teratur, biasanya kontraksi rahim akan berjalan baik, sehingga perdarahan nifas pun cepat berhenti.

Sebaliknya, darah nifas berhenti lebih lama bila kontraksi rahim tidak baik (akibat adanya tumor, seperti tumor rahim).