Jadi Cambuk Nyata dari Murkanya Alam, BMKG Beri Peringatan Dini Soal Hal Buruk yang Akan Terjadi Jika Masih Ngeyel Menikmati Matahari dari Siang hingga Sore Hari Ini

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 3 Juli 2020 | 12:30 WIB
Ilustrasi. Sinar matahari (beerphotographer via Kompas.com)

Jaringan ikat di bawah kulit juga rusak. Akibatnya, kulit akan kehilangan kelenturannya. Semua dampak ini akan berujung pada kulit yang keriput dan menggelambir.

Actinic keratosis

Actinic keratosis adalah gangguan kulit berupa bercak dengan permukaan kasar, kering, dan bersisik.

Gejala ini biasa timbul di wajah, bibir, telinga, punggung tangan, lengan bawah, serta leher.

Bercak-bercak tersebut sering juga disebut solar keratosis.

Ukurannya bisa bertambah besar secara perlahan.

Baca Juga: Unggah Gambar Air Laut Pindah ke Darat, Mbak You Mendadak Beri Peringatan Keras Usai BMKG Bongkar Prediksi Potensi Bencana Alam

Bercak actinic keratosis umumnya muncul pada usia di atas 40 tahun.

Selain berupa bercak di kulit, penyakit ini tidak menimbulkan gejala atau keluhan lain.

Penyebab timbulnya bercak solar keratosis adalah paparan sinar ultraviolet yang intens dan sering.

Sebagian kecil dari bercak actinic keratosis bisa berkembang menjadi kanker kulit.

Mereka yang memiliki faktor risiko cukup tinggi meliputi usia 40 tahun ke atas, tinggal di daerah dengan banyak sinar matahari, sering beraktivitas di bawah sinar matahari, ras kaukasia, dan cenderung mengalami bintik-bintik (freckles) akibat paparan sinar matahari.