Dikenal Punya Sedabrek Manfaat Kesehatan, Jahe Justru Bisa Jadi Bumerang Buruk Buat Tubuh Jika Kesalahan-kesalahan Ini Dilakukan

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 13 Juli 2020 | 08:15 WIB
Jahe (freepik)

Nakita.id - Siapa tidak mengenal tanaman jahe?

Rempah ini sering kali digunakan untuk memasak atau dinikmati sebagai minuman.

Jahe sendiri dikenal memiliki banyak manfaat, seperti menghangatkan tubuh sampai meringankan gejala flu.

Hanya saja, pernahkan Moms berpikir kalau jahe ternyata bisa menyebabkan kondisi kesehatan memburuk jika dikonsumsi dengan aturan tertentu?

Baca Juga: Sering Jadi Minuman di Pagi Hari, Coba Baca Mitos dan Fakta Soal Konsumsi Teh Bagi Tubuh dan Kesehatan Ini

Mengutip dari Kompas.com, berikut adalah aturan-aturan yang harus dilakukan agar jahe dengan sejumlah manfaat kesehatannya tak menjadi bumerang untuk tubuh.

1. Gula

Sensasi pedas jahe ketika diminum kadang tidak sesuai dengan selera orang, yang akhirnya membuat mereka menambahkan gula.

Hanya saja, mengosumsi jahe dengan gula berlebih bisa berefek buruk.

Menurut anjuran Kementerian Kesehatan, konsumsi gula orang dewasa dengan aktivitas normal, maksimal empat sendok makan atau 50 gram per hari.

Baca Juga: Mengapa Ketika Kita Bersenang-senang Waktu Terasa Lebih Cepat Berlalu? Jawaban Soal Belajar dari Rumah TVRI Senin 13 Juli 2020

"Tambahan gula berlebih dalam ramuan jahe justru membuat daya tahan tubuh anjlok, kortisol naik, stres oksidatif (radikal bebas dalam tubuh meningkat). Salah-salah infeksi virusnya malah menjadi-jadi," kata Tan Shot Yen, seorang ahli gizi.

Tidak cuma itu, jika dikonsumsi berlebihan jahe justru bisa memicu sariawan, sembelit, demam, sampai iritasi saluran pencernaan.

"Kalau sekadar satu hari satu cangkir, ya okelah. Hanya saja, yang mengganggu justru tambahan gulanya. Pertimbangkan takaran gulanya," kata dia.

Baca Juga: Mengapa Memakai Masker Itu Penting? Jawaban Lengkap Materi Belajar dari Rumah TVRI Kelas 1-3 SD

2. Penderita hipertensi dan diabetes

Penderita penyakit diabetes dan juga hipertensi dianjurkan untuk bijak dalam mengonsumsi jahe.

Hal ini karena rempah tersebut punya sifat menurunkan tekanan dan kadar gula darah.

Apabila jahe dikonsumsi dengan obat penurun darah tinggi atau pengontrol diabetes, maka hal buruk bisa terjadi.

Namun demikian, penderita hipertensi dan diabetes tidak bisa mengandalkan jahe sebagai obat penyakit tersebut.

Baca Juga: Koar-koar Bakal Undang 80 Ribu Orang di Pernikahannya dengan Aurel, Atta Halilintar Ternyata Belum Mengenal Apalagi Kantongi Restu dari Krisdayanti

Hal ini karena penyitas hipertensi dan diabetes tetap membutuhkan obat racikan untuk mengontrol kondisi tubuh mereka.

3. Keamanan dan kebersihan bahan pangan

Dalam keterangannya, Tan mewanti-wanti agar lebih memperhatikan kebersihan pangan ketika mengonsumsi jahe.

"Yang paling penting, orang yang mengonsumsi jahe perlu memperhatikan keamanan pangan dan faktor kebersihan," jelas dia.

Baca Juga: Langkah-Langkah Berkebun dengan Media Tanam Secara Singkat, Padat, dan Jelas Materi Belajar dari Rumah TVRI

Menurut studi yang diterbitkan Hindawi, kontaminasi mikroba dan bahan kimia produk herbal seperti jahe bisa terjadi saat proses panen, penyimpanan, pengolahan hingga distribusi.

Kontaminasi zat kimia maupun jamur pada produk herbal bisa berbahaya, terutama bagi pengidap gangguan imun atau seseorang yang sistem daya tahan tubuhnya sedang lemah.

Kontaminasi zat kimia maupun jamur yang tak kasatmata tersebut dapat memengaruhi kesehatan hati, paru-paru, sampai sistem saraf pusat.