Mengembuskan Napas Terakhir di Usia 80 Tahun, Sapardi Djoko Damono Meninggalkan Salah Tiga Karya Sastra Terbaiknya

By Cecilia Ardisty, Minggu, 19 Juli 2020 | 12:53 WIB
Sapardi Djoko Damono dan karya sastra yang ditinggalkannya (instagram.com/damonosapardi/)

2. Yang Fana Adalah Waktu

Yang Fana Adalah Waktu

 

Yang Fana Adalah Waktu adalah seri ketiga dari trilogi Hujan Bulan Juni.

Dalam novel ini menceritakan Sarwono yang ada di Solo dan Pingkan di Kyoto dan mereka berkomunikasi menggunakan surel.

Saat hubungan jarak jauh berlangsung, orang ketiga pun datang.

Baca Juga: Hati Orangtua Mana yang Tak Hancur, Bocah Laki-laki Ini Meninggal Dunia Usai Lakoni Tes Swab untuk Deteksi Covid-19, Kok Bisa?

3. Duka-Mu Abadi

Duka-Mu Abadi

Pada 2017 lalu, bertepatan dengan usianya yang menginjak 77 tahun, Sapardi Djoko Darmono tidak melewatkan kesempatan untuk merayakan dengan menerbitkan tujuh buku.

Salah satunya adalah buku kumpulan puisi Duka-Mu Abadi yang berisi sajak-sajak indah yang membebaskan hati dan menjadikannya sedih.

Buku ini berisi 43 puisi yang ditulis pada 1967 dan 1968.

Selamat jalan Sapardi Djoko Damono, karyamu akan selalu dikenang dan punya tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.